MATA KULIAH
KEWIRAUSAHAAN DAN ETIKA BISNIS
RANCANGAN
USAHA
“SISSY FOOD”
BAB
II. PENDAHULUAN
2.1
Latar belakang
usaha “sis gumie”
Sosis adalah produk
makanan yang diperoleh dari campuran daging halus (tidak kurang dari 75%)
dengan tepung atau pati tanpa penambahan bumbu-bumbu dan bahan tambahan makanan
lain yang diizinkan dan dimasukan ke dalam selongsong sosis. Bahan baku yang
digunakan untuk membuat sosis terdiri dari bahan utama dan bahan tambahan.
Bahan utama yaitu daging, es, minyak, garam dan lemak. Sedangkan bahan
tambahannya yaitu bahan pengisi, bahan pengikat, bumbu-bumbu, bahan penyedap
dan bahan makanan lain yang diizinkan (bahan inovasi). Istilah sosis berasal
dari kata dalam bahasa latin “salsus”, yang memiliki arti garam,
sehingga sosis dapat diartikan sebagai daging giling yang diawetkan dengan
garam. Sosis didefinisikan sebagai makanan yang dibuat dari daging yang dicacah
serta dibungkus dalam casing menjadi bentuk silinder (Kramlich, 1973).
Sosis merupakan salah
satu jenis emulsi, namun emulsi sosis bukanlah emulsi sesungguhnya seperti mayonnaise
atau emulsi minyak dalam air lainnya. Emulsi sosis yang secara umum
dimaksud oleh industri sosis adalah campuran daging yang digiling halus, lemak,
dan bumbu-bumbu. Lemak pada sosis dibungkus oleh protein daging lean dengan
struktur serupa dengan emulsi,walaupun bukan emulsi minyak dalam air yang
sesungguhnya. Protein larut garam terutama mayonnaise diekstrak dengan
garam dan selama proses pencacahan membentuk sejenis emulsi yang membungkus
partikel lemak.
Nitrit dan
nitrat sebagai garam natrium atau kalium dipergunakan dalam daging cured dengan
tujuan untuk mengembangkan warna daging menjadi warna merah muda terang,
mempercepat proses curing (Soeparno, 2005). Fungsi utama nitrit dalam
pembuatan sosis adalah untuk memperbaiki warna daging. Perbaikan warna daging
untuk sosis masak dianjurkan penggunaannya sebanyak 3 - 50 ppm (Ockerman,1983)
Jumlah maksimum nitrit
yang bisa ditambahkan dalam curing daging adalah 62,8 g/100 Kg. Dosis
nitrit yang lebih dari 15 - 20 mg/Kg berat badan akan menimbulkan kematian
(Aberle et al., 2001). Penggunaan natrium nitrit sebagai pengawet untuk
mempertahankan warna daging ternyata dapat menimbulkan efek yang membahayakakan
kesehatan. Nitrit dapat berikatan dengan amino dan amida yang menghasilkan
turunan nitrosamin yang bersifat karsinogenik (Husni et al., 2007).
Penambahan nitrit tidak terlalu mempengaruhi karakteristik sensori, akan tetapi
nitrit mempengaruhi proses oksidatif dan pembentukan komponen volatil yang
berasal dari mikroorganisme (Marco et al., 2006).
Berdasarkan ketentuan Standart Nasional Indonesia nomor
01-0222-1995 maka kadar nitrit yang dibenarkan pada produk daging olahan cornet
beef adalah 50 mg/kg tunggal atau campuran dengan kalium nitrit. (SNI
01-0222-1995). Berdasarkan hal ini maka peneliti tertarik untuk menentukan
kadar natrium nitrit pada daging sosis yang beredar dipasaran .
2.2 NAMA DAN ALAMAT
USAHA
A.Nama
usaha : “SISSY FOOD”
B. Alamat usaha : Kampus Universitas Muslim Indonesia
Fakultas Pertanian Jl. Urip Sumoharjo
Km.5
3.3
NAMA DAN ALAMAT PEMILIK USAHA
a.
Nama pemilik
usaha : Nurmayani Syam
b.
Alamat pemilik
usaha : A.P Pettarani
BAB
III. ASPEK PEMASARAN
3.1
Daerah Pemasaran
1. Dimana saja Anda memasarkan produk? (sebutkan secara
jelas daerah-daerahnya)
Adapun
daerah pemasaran produk kami singkong pop yaitu di daerah kampus Universitas
Muslim Indonesia, makassar, kalangan yang menjadi sasaran penjulan produk kami
yaitu mahasiswa(i) dalam kampus umi. Adapun jika produk kami ini di minati
banyak orang maka daerah pemasaran kami bisa di kalangan masyarakat sekitar dan
dijual di toko-toko.
2. Siapa saja yang menjadi pelanggan Anda, darimana
mereka berasal
No
|
Kelompok
Pelanggan
|
Tempat Asal
Pelanggan
|
1
|
Pedagang
pengumpul
|
|
2
|
Pedagang besar
|
|
3
|
Pengecer
|
Di pasar
tradisional/toko-toko
|
4
|
Konsumen
langsung
|
Di sekitar
wilayah kampus Universitas Muslim Indonesia yaitu mahasiswa(i) dan dosen.
|
3. Berapa jumlah pesaing yang ada pada daerah pasar
Anda?
Pada daerah pemasaran
produk kami, produk kami tidak mempunyai kesamaan dengan produk yang lain. Jadi
produk kami tidak mempunyai pesaing produk yang sama. tetapi pada daerah
pemasaran yang sama banyak produk yang berbeda yang di pasarkan. Pada produk
kami tidak mempunyai pesaing karena produk kami masih tergolong produk baru.
4. Berapa unit produk kira-kira yang dibeli oleh
pelanggan Anda dalam satu bulan?
No
|
Kelompok
Pelanggan
|
Jumlah
Pelanggan
|
Frekuensi
Pembelian/bulan
|
Rata2
Pembelian setiap kali
|
Permintaan
dalam sebulan
(5=2x3x4)
|
1
|
Pedagang pengumpul
|
|
|
|
|
2
|
Pedagang besar
|
|
|
|
|
3
|
Pengecer
|
5
|
2
|
8
|
80
|
4
|
Konsumen langsung
|
25
|
4
|
1
|
100
|
|
Total
|
30
|
7
|
11
|
250
|
5. Bagaimana posisi pasar Anda dibandingkan dengan
pesaing di daerah pasar?
Perkiraan
Jumlah Penjualan Pesaing
|
Perkiraan
Jumlah Penjualan Anda
|
Perkiraan
Jumlah Keseluruhan
(3= 1+2)
|
Persentase
Penjualan Anda Terhadap Total
(4= 2/3 x 100%)
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
0 bungkus
|
100
bungkus
|
100
bungkus
|
100%
|
3.2 Strategi
Pemasaran
1. Jelaskan bagaimana strategi pasar sasaran dari
rancangan produk Anda..
Pasar
sasaran adalah sekelompok pembeli yang mempunyai sifat-sifat
yang sama yang membuat pasar itu berdiri sendiri. Pasar sasaran produk kami yaitu kampus Universitas Muslim Indonesia. Adapun sasaran pasar pada produk kami yaitu di kampus Universitas Muslim Indonesia. Pemasaran produk kami di kalangan mahasiswa (i) ataupun yang berada dalam lingkup kampus Universitas Muslim Indonesia. Sis Gumi dapat di pasarkan di kampus Universitas Muslim Indonesia dengan tampilan produk dan cita rasa produk yang lebih menarik. Pada pasar sasaran strategi pemasaran yaitu membuat produk pas untuk keadaan pada waktu tersebut untuk mengomsumsi produk kami. Pada pasar sasaran produk kami cocok untuk di tempat yang ditentukan pemasaran. Karena Sis Gumi merupakan makanan yang dapat menjadi makanan pengenyang.
yang sama yang membuat pasar itu berdiri sendiri. Pasar sasaran produk kami yaitu kampus Universitas Muslim Indonesia. Adapun sasaran pasar pada produk kami yaitu di kampus Universitas Muslim Indonesia. Pemasaran produk kami di kalangan mahasiswa (i) ataupun yang berada dalam lingkup kampus Universitas Muslim Indonesia. Sis Gumi dapat di pasarkan di kampus Universitas Muslim Indonesia dengan tampilan produk dan cita rasa produk yang lebih menarik. Pada pasar sasaran strategi pemasaran yaitu membuat produk pas untuk keadaan pada waktu tersebut untuk mengomsumsi produk kami. Pada pasar sasaran produk kami cocok untuk di tempat yang ditentukan pemasaran. Karena Sis Gumi merupakan makanan yang dapat menjadi makanan pengenyang.
2. Jelaskan bagaimana strategi posisi pasar dari
rancangan produk Anda.
Pada produk kami yaitu Sis Gumi posisi
pasar cukup sangat baik. Melihat mahasiswa(i) suka membeli makanan jadi dan
dalam bentuk kemasan. Pada produk kami tidak mempunyai banyak pesaing sehingga
dapat menjadi peluang keuntungan bagi kami untuk memasarkan produk Sis Gumi ini
di kampus Universitas Muslim Indonesia.
Sosis pada posisi pasar pada kampus sangat bagus karena biasa
mahasiswa(i) biasa makan, makanan yang di kemas pada saat istrihat. Produk kami
sangat baik di komsumsi dengan minuman yang dingin.
3. Jelaskan bagaimana strategi bauran pemasaran dari
rancangan produk Anda.
Pada pemasaran produk kami banyak produk yang di
jual pada tempat tersebut tetapi produk kami tidak ada yang sama denga produk
yang lain. Pada bauran pemasaran ada 4 komponen yang penting yaitu produk,
harga, distribusi/tempat, promosi. Produk kami berupa makanan yang di kemas
dalam suatu tempat atau dalam plastik dengan tampilan yang menarik. produk kami
yaitu Sis Gumi yang bisa langsung dikomsumsi konsumen berupa makanan jadi. Pada
mahasiswa(i) biasanya suka membeli makanan dalam kemasan. Harga dari produk
kami dapat menjangkau berbagai kalangan terutama bagi mahasiswa. Harga produk
kami termasuk harga yang sangat murah dan produk kami mempunyai rasa yang lezat
sehingga kepuasaan konsumen tercapai. Harga pada produk kami yaitu
Rp.5.000/pcs. Tempat atau posisi pasar sangat mendukung bagi produk kami yaitu
di kampus Universitas Muslim Indonesia. Kebanyak para mahasiswa(i) menyukai
makanan yang baru mereka dengar atau liat. Karena Sis Gumi secara umum belum
banyak yang mengetahui makanan tersebut. Promosi produk kami dilakukan di
kampus Universitas Muslim Indonesia dengan mebuat tampilan produk kami lebih
menarik sehingga dapat menjadi daya tarik konsumen untuk membeli roduk
tersebut.
4. Bagaimana desain produk Anda (baik fisik maupun
kemasannya)
Desain
produk kami secara fisik produk kami langsung dikomsumsi. Produk kami secara
fisik sangat lembut. Produk kami di kemas dalam kemasan yang praktis yaitu
dalam bentuk kotak plastik sehingga memudahkan konsumen untuk mengomsumsinya.
5. Berapa tingkat harga
yang Anda tawarkan kepada pelanggan Anda per unit produk, dan berapa tingkat
harga pesaing Anda?
No.
|
Kelompok
pelanggan
|
Tingkat Harga
Anda (Rp)
|
Tingkat Harga
Pesaing (Rp)
|
1.
|
Konsumen langsung
|
5.000
|
-
|
2.
|
Pengecer
|
4.500
|
-
|
6. Bagaimana cara pendistribusian produk Anda hingga sampai
ke konsumen?
Distribusi produk kami dilakukan dengan menggunakan
jasa pedagang pengecer untuk sampai kepada konsumen,selain itu kami akan
menjual produk kami ke konsumen secara langsung.
7. Bagaimana cara Anda mempromosikan produk Anda pada
setiap kelompok pelanggan?
No.
|
Kelompok
pelanggan
|
Cara promosi
|
Pesan yang
Disampaikan
|
1.
|
Pengecer
|
·
Mendatangi
pedang pengecer
|
·
Menjelaskan
keunggulan produk
·
Menjelaskan
prospek pasar
|
2.
|
Konsumen langsung
|
·
Mengikuti
acara pameran makanan/kuliner
|
·
Menjelaskan
cita rasa dari produk kami.
·
Menjelaskan
manfaat dari produk kami
|
3.3
Prediksi anggaran pemasaran
Prediksi
anggaran pemasaran produk kami tidak terlalu besar. Pada pemasaran hanya
membuat tampilan produk menjadi lebih menarik seperti membuat kemasan menjadi
menarik dan nama produk yang menarik sehingga konsumen tertarik akan produk
tersebut. Dan produk di pasarkan di berbagai kalangan dengan cara mengunjungi
atau mempromosikan produk kami dengan cara lisan atau tulisan.Pada tabel jumlah
biaya prediksi anggaran per bulan.
No.
|
Jenis biaya
|
Jumlah
|
Harga per
Satuan (Rp)
|
Nilai (Rp)
|
1.
|
Tenaga
kerja
|
6
|
100.000
|
6.000.000
|
2.
|
Promosi
|
1
|
100.000
|
100.000
|
3.
|
Retribusi
pasar
|
1
|
30.000
|
30.000
|
4.
|
Biaya
tidak terduga
|
1
|
400.000
|
400.000
|
|
|
|
Total
|
1.130.000
|
BAB
IV. ASPEK KEBUTUHAN SUMBERDAYA
4.1
Sumberdaya Lahan dan Bangunan
Sumber daya lahan dan
bangunan sangat penting untuk mendirikan suatu usaha. Usaha tersebut menempati
lahan dari pemilik perusahaan. Letak lahan dan bangunan cukup strategis untuk memasarkan
usahanya. Dan konsumen dapat menjangkau produk dari usaha tersebut. Pada produk
kami tidak mepunyai lahan atau bangunan yang khusus untuk tempat penjualan
produk kami.
4.2 Sumberdaya Peralatan dan Mesin –
Mesin
Sumber daya peralatan dan mesin-mesin di
peroleh dari modal sendiri. Peralatannya terdiri dari kompor, wajan, wadah,
sendok dan lain-lain.Untuk enyusutana tiap bulannya yaitu Rp.38.000,00.
No.
|
Jenis peralatan
|
Jumlah peralatan
|
Umur Teknis (tahun)
|
Harga
per unit(Rp)
|
Nilai penyusutan
per tahun(Rp)
|
1.
|
Kompor
|
1
|
2
|
150.000
|
35.000
|
2.
|
Wajan
|
1
|
1
|
25.000
|
12.500
|
3.
|
Panci
|
1
|
1
|
30.000
|
17.000
|
4.
|
Wadah
|
3
|
0,5
|
15.000
|
1.600
|
5.
|
Sendok
|
2
|
0,5
|
3.000
|
400
|
6.
|
Garpu
|
2
|
0,5
|
3.000
|
400
|
7.
|
Pisau
|
1
|
0,5
|
15.000
|
2.000
|
8.
|
Irus
|
1
|
0,5
|
7.000
|
800
|
9.
|
Sodet
|
1
|
0,5
|
6.000
|
800
|
4.3
Sumberdaya Manusia
Sumberdaya
manusia sangat di butuhkan untuk membantu dalam menjalankan usaha dan berfungsi mengatur, menjalankan sebuah
usaha.
1. Kuantitas/kualitas/skill
Pada tenaga kerja
dibutuhkan tenaga kerja yang mempunyai keterampilan yang tinggi, dan mempunyai
inovasi-inovasi untuk menjadikan produk semenarik mungkin.
2. Sumber
tenaga kerja
Sumber
tenaga kerja berasal dari kerabat dekat dan teman.
3. Jenis
tenaga kerja
Jenis tenaga kerja pada
produk kami yaitu orang dewasa, yang berumur dari umur 18-20 tahun.
4. Status
tenaga kerja
Status
tenaga kerja pada produk kami yaitu mahasiswa.
BAB
V. ASPEK PRODUKSI
5.1 Pengadaan Bahan dan peralatan
Pengadaan
Bahan dan Peralatan dalam sebulan
No.
|
Jenis
Bahan
|
Jumlah
|
Harga
satuan
(Rp/unit)
|
Jumlah
(Rp)
|
1.
|
Sosis
|
50
batang
|
1.500/batang
|
75.000
|
2.
|
Mie telur
|
5
bungkus
|
7.000/bungkus
|
35.000
|
3.
|
Telur ayam
|
15
butir
|
1.100/butir
|
16.500
|
4.
|
Garam
|
1
bungkus
|
2000/bungkus
|
2.000
|
5.
|
Masako
|
1
bungkus
|
5.000/bungkus
|
5.000
|
6.
|
Minyak goreng
|
1
liter
|
15.000/liter
|
15.000
|
7.
|
Bawang
merah
|
½
liter
|
12.500/liter
|
12.500
|
8.
|
Bawang
putih
|
7/
Siung
|
2.000/buah
|
2.000
|
|
|
|
Total
|
163.000
|
5.2 Proses Produksi
Pembelian
bahan baku di supermarket dan pasar tradisional
|
campurkan mie yang sudah direbus dengan bumbu yang
dihaluskan dengan garam dan masako kemudian aduk rata
|
Kocok lepas telur yang sudah
disiapkan
|
Celupkan sosis tadi kedalam
telur kocok sampai seluruh permukaannya dibalut dengan telur
|
Panaskan
minyak lalu goreng sosis yang sudah digulung dengan mie. Tunggu sampai
berubah warna atau sampai matang sambil dibolak balik, angkat dan tiriskan
|
Gulung sosis dengan mie instan
yang sudah direbus secukupnya ( lakukan sampai selesai )
|
Kerat sosis
yang sudah dipotong menjadi 3 bagian
|
Rebus mie instan dalam air mendidih sampai lunak,
angkat dan tiriskan
|
Pengemasan
|
5.3 Prediksi Jumlah Produksi
Perkiraan jumlah produk yang dapat di hasilkan dalam 3 bulan
No.
|
Bulan / Siklus Produksi
|
Jumlah Produk (unit)
|
1.
|
Pertama
|
200
|
2.
|
Kedua
|
350
|
3.
|
Ketiga
|
500
|
5.4
Penentuan harga
Total biaya produksi sebulan
Harga pokok perkemasan=
Jumlah produksi sebulan
882.000
=
250
= 3.528
Harga jual = Harga pokok perkemasan + (% Keuntungan + Harga pokok)
= 3.528 + 1.764
= 5.292
5.5
Prediksi Anggaran Produksi
Biaya produksi yang di butuhkan dalam
bulan/siklus produksi
No.
|
Unsur Biaya
|
Bulan / Siklus Produksi
|
||
Pertama
|
Kedua
|
Ketiga
|
||
1.
|
Bahan Baku Dan Bahan
Perlengkapan
|
163.000
|
163.000
|
163000
|
2.
|
Tenaga Kerja
|
|
|
|
VI.
ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN
6.1 Organisasi
1. Identitas
Perusahaan
Nama
: “SISSY FOOD”
Alamat : Kampus II Universitas
Muslim Indonesia Fakultas Pertanian Jl.Urip Sumoharjo Km. 5
Logo :
2. Visi
dan Misi
Visi : Memunculkan minat masyarakat
untuk produk “SISSY FOOD” sebagai
makanan yang sehat.
Misi : Memperkenalkan produk olahan
“SISSY FOOD”
3. Bentuk
Organisasi
Bentuk organisasi dari usaha ini adalah top down karena suatu kebijakan yang di keluarkan oleh atasan
untuk di realisasikan.
4. Struktur
Organisasi
Pimpinan
Manager
NURMAYANI S.
|
Bagian
Produksi
KAMELIA MANSUR
|
Bagian
Pemasaran
ADELIA DWI WULAN SARI
|
Keterangan :
Manajer : Memberikan arahan/ menentukan kebijakan
Produksi :
Mengolah bahan baku menjadi produk yang siap di pasarkan
Pemasaran : untuk memperkenalkan produk kepada calon
konsumen.
6.2
Manajemen
1.
Planning (Perencanaan)
Tahap-tahap dari perencanaan yaitu :
a. Menyadari adanya peluang. Artinya,
kesadaran akan adanya kesempatan merupakan titik awal yang sebenarnya dari
perencanaan. Hal itu meliputi suatu pandangan pendahuluan terhadap kemungkinan
adanya peluang-peluang di hari depan dan kemampuan untuk melihatnya dengan
jelas dan lengkap, suatu pengetahuan tentang dimana kita berdiri pada sudut
kekuatan dan kelemahan kita, suatu pengertian tentang mengapa kita ingin
memecahkan ketidakpastian, dan suatu visi tentang apa yang menurut harapan kita
akan kita dapatkan.
b. Menentukan tujuan. Artinya,
tujuan-tujuan yang menentukan hasil-hasil yang diharapkan menggambarkan hal-hal
akhir yang harus dilakukan, dimana penekanan penting harus ditempatkan, dan apa
yang harus dicapai oleh jaringan strategi, kebijakan, prosedur, peraturan,
anggaran dan program-program.
c. Menentukan Premis. Artinya, Premis
adalah asumi-asumi perencanaan. Dengan kata lain, lingkungan yang diharapkan
dari rencana-rencana yang sedang dilaksanakan. Apabila premis perencanaan yang
konsekuen makin dipahami oleh perencana, maka akan semakin terkoordinasilah
perencanaan perusahaan itu.
d. Menentukan arah tindakan alternatif.
Artinya, langkah keempat di dalam perencanaan adalah mencari dan memeriksa
arah-arah alternatif dalam tindakan, khususnya yang tidak nampak dengan segera.
e. Mengevaluasi arah tindakan
alternatif. Artinya, dalam langkah ini, tindakan dan kegiatan yang telah
dilakukan perlu dilakukan evaluasi kekurangan dari tindakan alternative yang
diambil dan dirasa menghambat atau menggangu jalannya kegiatan tujuannya agar
tidak terjadi kesalahan para tahap-tahap selanjutnya dari kegiatan tersebut
f. Memilih satu arah tindakan, artinya
langkah yang terakhir dari perencanaan ini merupakan langkah yang paling
menentukan untuk melanjutkan pada proses pelaksanaan.
2.
Organizing (Pengorganisasian)
Tahap-tahap dari
pengorganisasian yaitu :
a. Merefleksikan rencana dan tujuan
b. Menetapkan tugas-tugas utama, yaitu
merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan organisasi agar sesuai dengan
visi dan misinya.
c. Membagi tugas-tugas utama, dimana
membagi beban kerja utama ke dalam aktivitas-aktivitas yang secara logis dan
dapat memadai untuk dilakukan oleh seseorang atau dalam suatu tim.
d. Mengalokasikan sumber daya dan
arahan untuk tugas-tugas, dimana pada tahapan ini dalam mengkombinasikan antar
pekerjaan secara logis dan efesien serta menetapkan suatu mekanismen untuk
mengorganisasikan antar pekerjaan.
e. Mengevaluasi hasil-hasil dari
strategi pengorganisasian yang telah dilaksanakan.
3.
Actuating (Pelaksanaan)
Dalam tahap pelaksanaan yang perlu
dilakukan yaitu yang pertama, adalah melakukan
pengarahan (commanding), bimbingan (directing) dan komunikasi (communication).
Kedua, penggerakan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan
perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian
agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan
peran, tugas dan tanggung jawabnya.
4.
Controlling (Pengawasan)
Adapun tahapan pengawasan yaitu :
a. Tahap
penetapan standar. Tujuannya adalah sebagai sasaran, kuota, dan target
pelaksanaan kegiatan yang digunakan sebagai patokan dalam pengambilan
keputusan.
b. Tahap
penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan. Digunakan sebagai dasar atas
pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara tepat.
c. Tahap
pengukuran pelaksanaan kegiatan. Beberapa proses yang berulang-ulang dan
kontinue, yang berupa atas, pengamatan, laporan, metode, pengujian, dan sampel.
d. Tahap
pembandingan pelaksanaan dengan standar dan analisa penyimpangan. Digunakan
untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan dan menganalisanya mengapa
bisa terjadi demikian, juga digunakan sebagai alat pengambilan keputusan bagai
manajer.
e. Tahap
pengambilan tindakan koreksi. Bila diketahui dalam pelaksanaannya terjadi
penyimpangan, dimana perlu ada perbaikan dalam pelaksanaan.
6.3. Prediksi anggaran
organisasi dan manajemen usaha
1.
Investasi Awal
Investasi awal yaitu
berasal dari modal
sendiri sebesar
Rp. 2.000.000,00
2.
Modal Kerja
Modal Kerja yaitu
sebesar Rp. 1.200.000.
3. Biaya
Operasional
Tabel.
Biaya Operasi usaha dalam
sebulan
No.
|
Faktor
Produksi
|
Biaya (Rp)
|
1.
|
Bahan Baku
· Sosis
· Mie
telur
· Telur
ayam
· Masako
· Garam
· Minyak
goreng
· Bawang
Merah
· Bawang
Putih
|
50.000
7.000
10.000
5.000
2.000
15.000
5.000
2.000
|
2.
|
Alat produksi
· Kompor
· Sendok
· Panci
· Wadah
· Wajan
· Tabung gas
|
150.000
40.000
100.000
60.000
50.000
17.000
|
3.
|
Biaya
Transportasi
|
100.000
|
4.
|
Biaya
Pemasaran
|
100.000
|
Total
|
1.811.000
|
VII.
ASPEK KEUANGAN
7.1 Kebutuhan Modal dan Sumbernya
a. Kebutuhan
Modal Investasi Modal Awal
Modal awal
berasal dari modal sendiri sebesar Rp. 300.000,00
Tabel. Kebutuhan Modal Awal
Komponen
Modal Awal
|
Satuan
|
Kuantitas
|
Harga/Satuan (Rp)
|
Nilai
(Rp)
|
Sendok
|
Buah
|
2
|
500
|
1.000
|
Panci
|
Buah
|
1
|
5.000
|
5.000
|
Tabung
gas
|
Buah
|
1
|
10.000
|
10.000
|
Total
|
16.000
|
b. Kebutuhan
Modal Kerja
Tabel . Kebutuhan modal kerja
Komponen
Modal Awal
|
Satuan
|
Harga/Satuan(Rp)
|
Nilai
(Rp)
|
· Sosis
|
4
pack
|
50.000
|
200.000
|
· Mie
telur
|
1
bungkus
|
7.000
|
16.000
|
· Telur
ayam
|
15
butir
|
1.100
|
16.500
|
· Masako
|
1
bungkus
|
5.000
|
5.000
|
· Garam
|
1
bungkus
|
2.000
|
2.000
|
· Minyak
goreng
|
1 liter
|
15.000
|
15.000
|
· Bawang
Merah
|
½ liter
|
12.500
|
12.500
|
· Bawang
putih
|
7 siung
|
2.000
|
14.000
|
Total
|
290.000
|
c. Kebutuhan
Modal Operasional
Tabel. Kebutuhan Modal Operasional
Kebutuhan
Modal Awal
|
Satuan
|
Kuantitas
|
Harga/Satuan
(Rp)
|
Nilai
(Rp)
|
Biaya
transportasi
|
-
|
-
|
10.000
|
10.000
|
Total
|
-
|
d. Rencana
Pembiayaan
Tabel.
Rencana Pembiayaan
Jumlah Modal Awal
|
16.000
|
Jumlah Modal Kerja
|
290.000
|
Jumlah Modal
Operasional
|
10.000
|
Jumlah
Total Kebutuhan Modal
|
186.000
|
e. Sumber
Pembiayaan
Sumber
Modal
|
Nilai (Rp)
|
Alasan Pemilihan Sumber Modal
|
Modal
Sendiri
|
300.000
|
Karena
modal sendiri mencukupi modal untuk pembuatan modal tersebut.
|
Modal Pinjaman
|
|
|
7.2 Laporan Keuangan (Neraca dan Laporan Rugi Laba)
SETIA
POP
NERACA
Per
31 Desember 2016
|
|
AKTIVA
|
PASSIVA
|
Aktiva
Lancar
Kas Rp.
300.000,-
Piutang
dagang
Persediaan
----------------- Jumlah Aktiva Lancar
Aktiva
Tetap
TOTAL
AKTIVA Rp. 300.000,-
|
Utang
Lancar
Utang
dagang
Utang
Wesel
Utang
Pajak
Jumlah
Utang Lancar
Utang
jangka panjang
TOTAL
UTANG
MODAL
Modal
Sendiri Rp. 3.000.000
----------------------
TOTAL
UTANG+MODAL
Rp. 300.000,-
|
SETIA
POP
Laporan
Rugi-Laba
Periode
Tahun 2015
|
PENJUALAN BERSIH (50 x Rp.5.000) Rp. 250.000,-
Harga Pokok Penjualan(50 x Rp.4.000) Rp. 200.000,-
Laba Kotor
Operasi
Rp. 50.000,-
Biaya Operasi :
Penjualan
Gaji karyawan
Laba
Bersih Operasi Rp. 50.000,-
Laba dan biaya diluar
usaha
LABA BERSIH Rp. 50.000,-
|
7.3 Analisis Rasio Keuangan
Diperoleh dari laporan laba rugi dan neraca sehingga dapat melakukan evaluasi dan perencanaan untuk bisnis
tahun depan.
1.
Menentukan
penjualan bersih tahun depan berdasarkan informasi laba bersih dan margin laba
bersih.
Laba bersih
Penjualan Bersih =
Margin Laba Bersih
Laba Bersih
Margin
Laba Bersih =
Penjualan
Bersih
Dari laporan laba rugi
diketahui Laba bersih Rp. 50.000, penjualan bersih Rp.1.250.000,- sehingga
50.000
Margin
Laba Bersih =
200.000
=0,25
Oleh sebab itu apabila perusahaan
menginginkan keuntungan 20%, maka berapa target penjualan bersih tahun depan?
2,5
x 50.000
Penjualan
Bersih =
0,25
=
500.000
Jadi
kenaikan keuntungan 20% menyebabkan target penjualan meningkat dari Rp.200.000
menjadi Rp.500.000. Apabila dalam satu tahun ada 300 hari kerja, maka
kita dapat menentukan target penjualan per hari, yaitu Rp. 500.000/300 hari =
Rp. 1.666.667,-
2.
Adapun ratio-ratio
keuangan dapat diketahui dengan menggunakan rumus-rumus:
a.
Ratio Likuiditas
(Liquidity ratios),
Aktiva Lancar
Current
Ratio =
Utang Lancar
= 200.000,-
Rasio tersebut
menunjukkan bahwa tersedia Rp. 166.667 rupiah untuk membayar setiap 1 rupiah kewajiban jangka pendek.
Angka ini baik karena standaruntuk perusahaan kecil adalah
2, yaitu setiap 1 rupiah utang disediakan 2 rupiah asset lancar sehingga tidak
mengganggu arus kas.
b.
Ratio Aktivitas
(Activity Ratio)
Penjualan Bersih
RPAT
=
Aktiva Total
200.000
RPAT
=
200.000
= 1
Angka ini menunjukkan bahwa setiap asset tetap
berputar 2,5 kali dalam penjualan bersih, dan nilai yang diperoleh ini
sebaiknya dibandingkan dengan industry sejenis untuk melihat efektivitas asset
perusahaan. semakin tinggi nilai yang diperoleh semakin baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar