Kamis, 26 Oktober 2017

Laporan Kewirausahaan

                                       MATA KULIAH
KEWIRAUSAHAAN DAN ETIKA BISNIS

RANCANGAN USAHA
SISSY FOOD

                                                                      


                         BAB II. PENDAHULUAN
2.1            Latar belakang usaha “sis gumie”
Sosis adalah produk makanan yang diperoleh dari campuran daging halus (tidak kurang dari 75%) dengan tepung atau pati tanpa penambahan bumbu-bumbu dan bahan tambahan makanan lain yang diizinkan dan dimasukan ke dalam selongsong sosis. Bahan baku yang digunakan untuk membuat sosis terdiri dari bahan utama dan bahan tambahan. Bahan utama yaitu daging, es, minyak, garam dan lemak. Sedangkan bahan tambahannya yaitu bahan pengisi, bahan pengikat, bumbu-bumbu, bahan penyedap dan bahan makanan lain yang diizinkan (bahan inovasi). Istilah sosis berasal dari kata dalam bahasa latin “salsus”, yang memiliki arti garam, sehingga sosis dapat diartikan sebagai daging giling yang diawetkan dengan garam. Sosis didefinisikan sebagai makanan yang dibuat dari daging yang dicacah serta dibungkus dalam casing menjadi bentuk silinder (Kramlich, 1973).
Sosis merupakan salah satu jenis emulsi, namun emulsi sosis bukanlah emulsi sesungguhnya seperti mayonnaise atau emulsi minyak dalam air lainnya. Emulsi sosis yang secara umum dimaksud oleh industri sosis adalah campuran daging yang digiling halus, lemak, dan bumbu-bumbu. Lemak pada sosis dibungkus oleh protein daging lean dengan struktur serupa dengan emulsi,walaupun bukan emulsi minyak dalam air yang sesungguhnya. Protein larut garam terutama mayonnaise diekstrak dengan garam dan selama proses pencacahan membentuk sejenis emulsi yang membungkus partikel lemak.
Nitrit dan nitrat sebagai garam natrium atau kalium dipergunakan dalam daging cured dengan tujuan untuk mengembangkan warna daging menjadi warna merah muda terang, mempercepat proses curing (Soeparno, 2005). Fungsi utama nitrit dalam pembuatan sosis adalah untuk memperbaiki warna daging. Perbaikan warna daging untuk sosis masak dianjurkan penggunaannya sebanyak 3 - 50 ppm (Ockerman,1983)
Jumlah maksimum nitrit yang bisa ditambahkan dalam curing daging adalah 62,8 g/100 Kg. Dosis nitrit yang lebih dari 15 - 20 mg/Kg berat badan akan menimbulkan kematian (Aberle et al., 2001). Penggunaan natrium nitrit sebagai pengawet untuk mempertahankan warna daging ternyata dapat menimbulkan efek yang membahayakakan kesehatan. Nitrit dapat berikatan dengan amino dan amida yang menghasilkan turunan nitrosamin yang bersifat karsinogenik (Husni et al., 2007). Penambahan nitrit tidak terlalu mempengaruhi karakteristik sensori, akan tetapi nitrit mempengaruhi proses oksidatif dan pembentukan komponen volatil yang berasal dari mikroorganisme (Marco et al., 2006).
Berdasarkan ketentuan Standart Nasional Indonesia nomor 01-0222-1995 maka kadar nitrit yang dibenarkan pada produk daging olahan cornet beef adalah 50 mg/kg tunggal atau campuran dengan kalium nitrit. (SNI 01-0222-1995). Berdasarkan hal ini maka peneliti tertarik untuk menentukan kadar natrium nitrit pada daging sosis yang beredar dipasaran .
2.2 NAMA DAN ALAMAT USAHA
A.Nama usaha : “SISSY FOOD”
B. Alamat usaha : Kampus Universitas Muslim Indonesia Fakultas Pertanian Jl.     Urip Sumoharjo Km.5

3.3 NAMA DAN ALAMAT PEMILIK USAHA
a.                      Nama pemilik usaha   : Nurmayani Syam
b.                      Alamat pemilik usaha : A.P Pettarani



















BAB III. ASPEK PEMASARAN
3.1            Daerah Pemasaran
1.  Dimana saja Anda memasarkan produk? (sebutkan secara jelas daerah-daerahnya)
Adapun daerah pemasaran produk kami singkong pop yaitu di daerah kampus Universitas Muslim Indonesia, makassar, kalangan yang menjadi sasaran penjulan produk kami yaitu mahasiswa(i) dalam kampus umi. Adapun jika produk kami ini di minati banyak orang maka daerah pemasaran kami bisa di kalangan masyarakat sekitar dan dijual di toko-toko.
2.  Siapa saja yang menjadi pelanggan Anda, darimana mereka berasal
No
Kelompok Pelanggan
Tempat Asal Pelanggan
1
Pedagang pengumpul

2
Pedagang besar

3
Pengecer
Di pasar tradisional/toko-toko
4
Konsumen langsung
Di sekitar wilayah kampus Universitas Muslim Indonesia yaitu mahasiswa(i) dan dosen.
3.  Berapa jumlah pesaing yang ada pada daerah pasar Anda?
Pada daerah pemasaran produk kami, produk kami tidak mempunyai kesamaan dengan produk yang lain. Jadi produk kami tidak mempunyai pesaing produk yang sama. tetapi pada daerah pemasaran yang sama banyak produk yang berbeda yang di pasarkan. Pada produk kami tidak mempunyai pesaing karena produk kami masih tergolong produk baru.
4.  Berapa unit produk kira-kira yang dibeli oleh pelanggan Anda dalam satu bulan?

No
Kelompok Pelanggan
Jumlah Pelanggan
Frekuensi Pembelian/bulan
Rata2 Pembelian setiap kali
Permintaan dalam sebulan
(5=2x3x4)
1
Pedagang pengumpul




2
Pedagang besar




3
Pengecer
5
2
8
80
4
Konsumen langsung
25
4
1
100

Total
30
7
11
250

5.  Bagaimana posisi pasar Anda dibandingkan dengan pesaing di daerah pasar?
Perkiraan Jumlah Penjualan Pesaing
Perkiraan Jumlah Penjualan Anda
Perkiraan Jumlah Keseluruhan
(3= 1+2)
Persentase Penjualan Anda  Terhadap Total
(4= 2/3 x 100%)
(1)
(2)
(3)
(4)
0 bungkus
100 bungkus
100 bungkus
100%

3.2 Strategi Pemasaran
1. Jelaskan bagaimana strategi pasar sasaran dari rancangan produk Anda..
Pasar sasaran adalah sekelompok pembeli yang mempunyai sifat-sifat
yang sama yang membuat pasar itu berdiri sendiri. Pasar sasaran produk kami yaitu kampus Universitas Muslim Indonesia. Adapun sasaran pasar pada produk kami yaitu di kampus Universitas Muslim Indonesia. Pemasaran produk kami di kalangan mahasiswa (i) ataupun yang berada dalam lingkup kampus Universitas Muslim Indonesia. Sis Gumi dapat di pasarkan di kampus Universitas Muslim Indonesia dengan tampilan produk dan cita rasa produk yang lebih menarik. Pada pasar sasaran strategi pemasaran yaitu membuat produk pas untuk keadaan pada waktu tersebut untuk mengomsumsi produk kami. Pada pasar sasaran produk kami cocok untuk di tempat yang ditentukan pemasaran. Karena Sis Gumi merupakan makanan yang dapat menjadi makanan pengenyang.
2. Jelaskan bagaimana strategi posisi pasar dari rancangan produk Anda.
          Pada produk kami yaitu Sis Gumi posisi pasar cukup sangat baik. Melihat mahasiswa(i) suka membeli makanan jadi dan dalam bentuk kemasan. Pada produk kami tidak mempunyai banyak pesaing sehingga dapat menjadi peluang keuntungan bagi kami untuk memasarkan produk Sis Gumi ini di kampus Universitas Muslim Indonesia.  Sosis pada posisi pasar pada kampus sangat bagus karena biasa mahasiswa(i) biasa makan, makanan yang di kemas pada saat istrihat. Produk kami sangat baik di komsumsi dengan minuman yang dingin.
3. Jelaskan bagaimana strategi bauran pemasaran dari rancangan produk Anda.
Pada pemasaran produk kami banyak produk yang di jual pada tempat tersebut tetapi produk kami tidak ada yang sama denga produk yang lain. Pada bauran pemasaran ada 4 komponen yang penting yaitu produk, harga, distribusi/tempat, promosi. Produk kami berupa makanan yang di kemas dalam suatu tempat atau dalam plastik dengan tampilan yang menarik. produk kami yaitu Sis Gumi yang bisa langsung dikomsumsi konsumen berupa makanan jadi. Pada mahasiswa(i) biasanya suka membeli makanan dalam kemasan. Harga dari produk kami dapat menjangkau berbagai kalangan terutama bagi mahasiswa. Harga produk kami termasuk harga yang sangat murah dan produk kami mempunyai rasa yang lezat sehingga kepuasaan konsumen tercapai. Harga pada produk kami yaitu Rp.5.000/pcs. Tempat atau posisi pasar sangat mendukung bagi produk kami yaitu di kampus Universitas Muslim Indonesia. Kebanyak para mahasiswa(i) menyukai makanan yang baru mereka dengar atau liat. Karena Sis Gumi secara umum belum banyak yang mengetahui makanan tersebut. Promosi produk kami dilakukan di kampus Universitas Muslim Indonesia dengan mebuat tampilan produk kami lebih menarik sehingga dapat menjadi daya tarik konsumen untuk membeli roduk tersebut.
4. Bagaimana desain produk Anda (baik fisik maupun kemasannya)
Desain produk kami secara fisik produk kami langsung dikomsumsi. Produk kami secara fisik sangat lembut. Produk kami di kemas dalam kemasan yang praktis yaitu dalam bentuk kotak plastik sehingga memudahkan konsumen untuk mengomsumsinya.
5. Berapa tingkat harga yang Anda tawarkan kepada pelanggan Anda per unit produk, dan berapa tingkat harga pesaing Anda?
No.
Kelompok pelanggan
Tingkat Harga Anda (Rp)
Tingkat Harga Pesaing (Rp)
1.
Konsumen langsung
5.000
-
2.
Pengecer
4.500
-

6.  Bagaimana cara pendistribusian produk Anda hingga sampai ke konsumen?
Distribusi produk kami dilakukan dengan menggunakan jasa pedagang pengecer untuk sampai kepada konsumen,selain itu kami akan menjual produk kami ke konsumen secara langsung.
7.  Bagaimana cara Anda mempromosikan produk Anda pada setiap kelompok pelanggan?

No.
Kelompok pelanggan
Cara promosi
Pesan yang
Disampaikan
1.
Pengecer
·     Mendatangi pedang pengecer
·     Menjelaskan keunggulan produk
·     Menjelaskan prospek pasar

2.
Konsumen langsung
·      Mengikuti acara pameran makanan/kuliner
·     Menjelaskan cita rasa dari produk kami.
·     Menjelaskan manfaat dari produk kami

3.3              Prediksi anggaran pemasaran
Prediksi anggaran pemasaran produk kami tidak terlalu besar. Pada pemasaran hanya membuat tampilan produk menjadi lebih menarik seperti membuat kemasan menjadi menarik dan nama produk yang menarik sehingga konsumen tertarik akan produk tersebut. Dan produk di pasarkan di berbagai kalangan dengan cara mengunjungi atau mempromosikan produk kami dengan cara lisan atau tulisan.Pada tabel jumlah biaya prediksi anggaran per bulan.



No.
Jenis biaya
Jumlah
Harga per
Satuan (Rp)
Nilai (Rp)
1.
Tenaga kerja
6
100.000
6.000.000
2.
Promosi
1
100.000
100.000
3.
Retribusi pasar
1
30.000
30.000
4.
Biaya tidak terduga
1
400.000
400.000



Total
1.130.000























BAB IV. ASPEK KEBUTUHAN SUMBERDAYA
4.1 Sumberdaya Lahan dan Bangunan
Sumber daya lahan dan bangunan sangat penting untuk mendirikan suatu usaha. Usaha tersebut menempati lahan dari pemilik perusahaan. Letak lahan dan bangunan cukup strategis untuk memasarkan usahanya. Dan konsumen dapat menjangkau produk dari usaha tersebut. Pada produk kami tidak mepunyai lahan atau bangunan yang khusus untuk tempat penjualan produk kami.
4.2    Sumberdaya Peralatan dan Mesin – Mesin
Sumber daya peralatan dan mesin-mesin di peroleh dari modal sendiri. Peralatannya terdiri dari kompor, wajan, wadah, sendok dan lain-lain.Untuk enyusutana tiap bulannya yaitu Rp.38.000,00.
No.
Jenis peralatan
Jumlah peralatan
Umur Teknis (tahun)
Harga
per unit(Rp)

Nilai penyusutan
per tahun(Rp)
1.
Kompor
1
2
150.000
35.000
2.
Wajan
1
1
25.000
12.500
3.
Panci
1
1
30.000
17.000
4.
Wadah
3
0,5
15.000
1.600
5.
Sendok
2
0,5
3.000
400
6.
Garpu
2
0,5
3.000
400
7.
Pisau
1
0,5
15.000
2.000
8.
Irus
1
0,5
7.000
800
9.
Sodet
1
0,5
6.000
800

4.3 Sumberdaya Manusia
Sumberdaya manusia sangat di butuhkan untuk membantu dalam menjalankan usaha  dan berfungsi mengatur, menjalankan sebuah usaha.
1.    Kuantitas/kualitas/skill
Pada tenaga kerja dibutuhkan tenaga kerja yang mempunyai keterampilan yang tinggi, dan mempunyai inovasi-inovasi untuk menjadikan produk semenarik mungkin.
2.    Sumber tenaga kerja
Sumber tenaga kerja berasal dari kerabat dekat dan teman.
3.    Jenis tenaga kerja
Jenis tenaga kerja pada produk kami yaitu orang dewasa, yang berumur dari umur 18-20 tahun.
4.    Status tenaga kerja
Status tenaga kerja pada produk kami yaitu mahasiswa.













































BAB V. ASPEK PRODUKSI
5.1  Pengadaan Bahan dan peralatan
Pengadaan Bahan dan Peralatan dalam sebulan
No.
Jenis Bahan

Jumlah
Harga satuan
(Rp/unit)
Jumlah
(Rp)
1.
Sosis
50 batang
1.500/batang
75.000
2.
Mie telur
5 bungkus
7.000/bungkus
35.000
3.
Telur ayam
15 butir
1.100/butir
16.500
4.
Garam
1 bungkus
2000/bungkus
2.000
5.
Masako
1 bungkus
5.000/bungkus
5.000
6.
Minyak goreng
1 liter
15.000/liter
15.000
7.
Bawang merah
½ liter
12.500/liter
12.500
8.
Bawang putih
7/ Siung
2.000/buah
2.000



Total
163.000
           
5.2 Proses Produksi
Pembelian bahan baku di supermarket dan pasar tradisional
Gambaran bagan aliran proses produksi

campurkan mie yang sudah direbus dengan bumbu yang dihaluskan dengan garam dan masako kemudian aduk rata

Kocok lepas telur yang sudah disiapkan



Celupkan sosis tadi kedalam telur kocok sampai seluruh permukaannya dibalut dengan telur

Panaskan minyak lalu goreng sosis yang sudah digulung dengan mie. Tunggu sampai berubah warna atau sampai matang sambil dibolak balik, angkat dan tiriskan


Gulung sosis dengan mie instan yang sudah direbus secukupnya ( lakukan sampai selesai )

Kerat sosis yang sudah dipotong menjadi 3 bagian
Rebus mie instan dalam air mendidih sampai lunak, angkat dan tiriskan

 




















Pengemasan
 




5.3        Prediksi Jumlah Produksi
Perkiraan jumlah produk yang dapat di hasilkan dalam 3 bulan
No.
Bulan / Siklus Produksi
Jumlah Produk (unit)
1.
Pertama
200
2.
Kedua
350
3.
Ketiga
500

5.4              Penentuan harga
Total biaya produksi sebulan
Harga pokok perkemasan=
   Jumlah produksi sebulan

882.000
=                                              
250 
     = 3.528
Harga jual = Harga pokok perkemasan + (% Keuntungan + Harga pokok)
 = 3.528 + 1.764
 = 5.292
5.5              Prediksi Anggaran Produksi
Biaya produksi yang di butuhkan dalam bulan/siklus produksi
No.
Unsur Biaya
Bulan / Siklus Produksi
Pertama
Kedua
Ketiga
1.
Bahan Baku Dan Bahan Perlengkapan
163.000
163.000
163000
2.
Tenaga Kerja








VI. ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN
6.1 Organisasi
1.    Identitas Perusahaan
Nama : “SISSY FOOD”
Alamat : Kampus II Universitas Muslim Indonesia Fakultas Pertanian Jl.Urip Sumoharjo Km. 5
Logo :



2.    Visi dan Misi
Visi : Memunculkan minat masyarakat untuk produk “SISSY FOOD”  sebagai makanan yang sehat.
Misi : Memperkenalkan produk olahan “SISSY FOOD”
3.    Bentuk Organisasi
Bentuk  organisasi dari usaha ini adalah top down karena suatu kebijakan yang di keluarkan oleh atasan untuk di realisasikan.




4.    Struktur Organisasi
Pimpinan Manager

NURMAYANI S.
Bagian Produksi
KAMELIA MANSUR


Bagian Pemasaran

ADELIA DWI WULAN SARI
 







Keterangan :
Manajer     : Memberikan arahan/ menentukan kebijakan
Produksi    : Mengolah bahan baku menjadi produk yang siap di pasarkan
Pemasaran : untuk memperkenalkan produk kepada calon konsumen.         

6.2              Manajemen
1.    Planning (Perencanaan)
            Tahap-tahap dari perencanaan yaitu :
a.    Menyadari adanya peluang. Artinya, kesadaran akan adanya kesempatan merupakan titik awal yang sebenarnya dari perencanaan. Hal itu meliputi suatu pandangan pendahuluan terhadap kemungkinan adanya peluang-peluang di hari depan dan kemampuan untuk melihatnya dengan jelas dan lengkap, suatu pengetahuan tentang dimana kita berdiri pada sudut kekuatan dan kelemahan kita, suatu pengertian tentang mengapa kita ingin memecahkan ketidakpastian, dan suatu visi tentang apa yang menurut harapan kita akan kita dapatkan.
b.    Menentukan tujuan. Artinya, tujuan-tujuan yang menentukan hasil-hasil yang diharapkan menggambarkan hal-hal akhir yang harus dilakukan, dimana penekanan penting harus ditempatkan, dan apa yang harus dicapai oleh jaringan strategi, kebijakan, prosedur, peraturan, anggaran dan program-program.
c.    Menentukan Premis. Artinya, Premis adalah asumi-asumi perencanaan. Dengan kata lain, lingkungan yang diharapkan dari rencana-rencana yang sedang dilaksanakan. Apabila premis perencanaan yang konsekuen makin dipahami oleh perencana, maka akan semakin terkoordinasilah perencanaan perusahaan itu.
d.   Menentukan arah tindakan alternatif. Artinya, langkah keempat di dalam perencanaan adalah mencari dan memeriksa arah-arah alternatif dalam tindakan, khususnya yang tidak nampak dengan segera.
e.    Mengevaluasi arah tindakan alternatif. Artinya, dalam langkah ini, tindakan dan kegiatan yang telah dilakukan perlu dilakukan evaluasi kekurangan dari tindakan alternative yang diambil dan dirasa menghambat atau menggangu jalannya kegiatan tujuannya agar tidak terjadi kesalahan para tahap-tahap selanjutnya dari kegiatan tersebut
f.     Memilih satu arah tindakan, artinya langkah yang terakhir dari perencanaan ini merupakan langkah yang paling menentukan untuk melanjutkan pada proses pelaksanaan.
2.    Organizing (Pengorganisasian)
Tahap-tahap dari pengorganisasian yaitu :
a.    Merefleksikan rencana dan tujuan
b.    Menetapkan tugas-tugas utama, yaitu merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan organisasi agar sesuai dengan visi dan misinya.
c.    Membagi tugas-tugas utama, dimana membagi beban kerja utama ke dalam aktivitas-aktivitas yang secara logis dan dapat memadai untuk dilakukan oleh seseorang atau dalam suatu tim.
d.   Mengalokasikan sumber daya dan arahan untuk tugas-tugas, dimana pada tahapan ini dalam mengkombinasikan antar pekerjaan secara logis dan efesien serta menetapkan suatu mekanismen untuk mengorganisasikan antar pekerjaan.
e.    Mengevaluasi hasil-hasil dari strategi pengorganisasian yang telah dilaksanakan.
3.    Actuating (Pelaksanaan)
            Dalam tahap pelaksanaan yang perlu dilakukan yaitu yang pertama, adalah melakukan pengarahan (commanding), bimbingan (directing) dan komunikasi (communication). Kedua, penggerakan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.
4.    Controlling (Pengawasan)
Adapun tahapan pengawasan yaitu :
a.    Tahap penetapan standar. Tujuannya adalah sebagai sasaran, kuota, dan target pelaksanaan kegiatan yang digunakan sebagai patokan dalam pengambilan keputusan.
b.    Tahap penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan. Digunakan sebagai dasar atas pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara tepat.
c.    Tahap pengukuran pelaksanaan kegiatan. Beberapa proses yang berulang-ulang dan kontinue, yang berupa atas, pengamatan, laporan, metode, pengujian, dan sampel.
d.   Tahap pembandingan pelaksanaan dengan standar dan analisa penyimpangan. Digunakan untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan dan menganalisanya mengapa bisa terjadi demikian, juga digunakan sebagai alat pengambilan keputusan bagai manajer.
e.    Tahap pengambilan tindakan koreksi. Bila diketahui dalam pelaksanaannya terjadi penyimpangan, dimana perlu ada perbaikan dalam pelaksanaan.

6.3. Prediksi anggaran organisasi dan manajemen usaha
1.    Investasi Awal
Investasi awal yaitu berasal dari modal sendiri sebesar Rp. 2.000.000,00
2.    Modal Kerja
Modal Kerja yaitu sebesar Rp. 1.200.000.
3.    Biaya Operasional
Tabel. Biaya Operasi usaha dalam sebulan
No.
Faktor Produksi
     Biaya (Rp)
1.
Bahan Baku
·   Sosis
·   Mie telur
·   Telur ayam
·   Masako
·   Garam
·   Minyak goreng
·   Bawang Merah
·   Bawang Putih

50.000
 7.000
 10.000
 5.000
 2.000
  15.000
  5.000
  2.000
2.
Alat produksi
·  Kompor
·  Sendok
·  Panci
·  Wadah
·  Wajan
·  Tabung gas

150.000
40.000
100.000
60.000
50.000
17.000
3.
Biaya Transportasi
100.000
4.
Biaya Pemasaran
100.000
Total
1.811.000
VII.     ASPEK KEUANGAN
7.1    Kebutuhan Modal dan Sumbernya
a.    Kebutuhan Modal Investasi Modal Awal
Modal awal berasal dari modal sendiri sebesar Rp. 300.000,00
Tabel. Kebutuhan Modal Awal
Komponen Modal Awal
Satuan
Kuantitas
Harga/Satuan (Rp)
Nilai (Rp)
Sendok
Buah
2
500
1.000
Panci
Buah
1
5.000
5.000
Tabung gas
Buah
1
10.000
10.000
Total
16.000

b.    Kebutuhan Modal Kerja
Tabel . Kebutuhan modal kerja
Komponen Modal Awal
Satuan
Harga/Satuan(Rp)
Nilai (Rp)
·   Sosis
4 pack
50.000
200.000
·   Mie telur
1 bungkus
7.000
16.000
·   Telur ayam
15 butir
1.100
16.500
·   Masako
1 bungkus
5.000
5.000
·   Garam
1 bungkus
 2.000
2.000
·   Minyak goreng
1 liter
15.000
15.000
·   Bawang Merah
½ liter
12.500
12.500
·   Bawang putih
7 siung
2.000
14.000
Total
290.000

c.    Kebutuhan Modal Operasional
Tabel. Kebutuhan Modal Operasional
Kebutuhan Modal Awal
Satuan
Kuantitas
Harga/Satuan
(Rp)
Nilai (Rp)
Biaya transportasi
 -
  -
   10.000
10.000
Total
-
d.   Rencana Pembiayaan

Tabel. Rencana Pembiayaan
Jumlah Modal Awal
16.000
Jumlah Modal Kerja
290.000
Jumlah Modal Operasional
10.000
Jumlah Total Kebutuhan Modal
186.000
e.    Sumber Pembiayaan
Sumber Modal
Nilai (Rp)
Alasan Pemilihan Sumber Modal
Modal Sendiri
300.000
Karena modal sendiri mencukupi modal untuk pembuatan modal tersebut.
Modal Pinjaman

















7.2  Laporan Keuangan (Neraca dan Laporan Rugi Laba)
SETIA POP
NERACA
Per 31 Desember 2016
AKTIVA
PASSIVA
Aktiva Lancar
Kas        Rp.  300.000,- 
Piutang dagang                      
Persediaan                              
 -----------------       Jumlah Aktiva Lancar 
Aktiva Tetap              
TOTAL AKTIVA       Rp. 300.000,-




Utang Lancar
Utang dagang    
Utang Wesel
Utang Pajak                                

Jumlah Utang Lancar     
Utang jangka panjang   
TOTAL UTANG
MODAL
Modal Sendiri              Rp. 3.000.000
  ----------------------       
TOTAL UTANG+MODAL
Rp. 300.000,-









SETIA POP
Laporan Rugi-Laba
Periode Tahun 2015
PENJUALAN BERSIH   (50 x Rp.5.000)                    Rp. 250.000,-
Harga Pokok Penjualan(50 x Rp.4.000)                Rp. 200.000,-

Laba Kotor Operasi                                              Rp. 50.000,-

Biaya Operasi :
Penjualan                              
Gaji karyawan                                                         

Laba Bersih Operasi                                        Rp. 50.000,-
Laba dan biaya diluar usaha                                      

LABA BERSIH                       Rp. 50.000,-


7.3  Analisis Rasio Keuangan
Diperoleh dari laporan laba rugi dan neraca sehingga dapat melakukan evaluasi dan perencanaan untuk bisnis tahun depan.
1.      Menentukan penjualan bersih tahun depan berdasarkan informasi laba bersih dan margin laba bersih.
                                   Laba bersih
           Penjualan Bersih =
                          Margin Laba Bersih

                                 Laba Bersih
Margin Laba Bersih =
            Penjualan Bersih

Dari laporan laba rugi diketahui Laba bersih Rp. 50.000, penjualan bersih Rp.1.250.000,- sehingga
           
                    50.000
Margin Laba Bersih =
                 200.000

=0,25
Oleh sebab itu apabila perusahaan menginginkan keuntungan 20%, maka berapa target penjualan bersih tahun depan?
                           2,5 x 50.000
Penjualan Bersih =
                0,25

 =  500.000
Jadi kenaikan keuntungan 20% menyebabkan target penjualan meningkat dari Rp.200.000 menjadi Rp.500.000. Apabila dalam satu tahun ada 300 hari kerja, maka kita dapat menentukan target penjualan per hari, yaitu Rp. 500.000/300 hari = Rp. 1.666.667,-
2.        Adapun ratio-ratio keuangan dapat diketahui dengan menggunakan rumus-rumus:
a.    Ratio Likuiditas (Liquidity ratios),
        Aktiva Lancar
Current Ratio =
    Utang Lancar

= 200.000,-
Rasio tersebut menunjukkan bahwa tersedia Rp. 166.667 rupiah untuk membayar  setiap 1 rupiah kewajiban jangka pendek. Angka ini  baik  karena standaruntuk perusahaan kecil adalah 2, yaitu setiap 1 rupiah utang disediakan 2 rupiah asset lancar sehingga tidak mengganggu arus kas.       
b.    Ratio Aktivitas (Activity Ratio)
          Penjualan Bersih
RPAT =
            Aktiva Total

            200.000
RPAT =
             200.000
    =  1
Angka ini menunjukkan bahwa setiap asset tetap berputar 2,5 kali dalam penjualan bersih, dan nilai yang diperoleh ini sebaiknya dibandingkan dengan industry sejenis untuk melihat efektivitas asset perusahaan. semakin tinggi nilai yang diperoleh semakin baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar