Kamis, 21 April 2016

Makalah Vitamin dan Mineral



MAKALAH



GIZI, PANGAN DAN PERTANIAN




 (Vitamin dan Mineral)




 









OLEH:
NURMAYANI S.
083 2015 0011





PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2016



KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kami dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas gizi, pangan dan pertanian. Selain itu tujuan dari penyusunan Makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang pengetahuan gizi, pangan dan pertanian secara meluas.
Dalam menyelesaikan Makalah ini, Kami telah banyak mendapatkan bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1.         Dr. Ir. Mais Ilsan, Mp selakau Dosen mata kuliah gizi, pangan dan pertanian yang telah memberikan tugas mengenai makalah ini sehingga pengetahuan kami dalam penulisan Makalah ini semakin bertambah.
2.         Kedua orang tua kami, yang senantiasa memberikan do’a serta dukungan baik moril maupun materil.
3.         Teman-teman kami yang telah memberikan semangat dan dukungan sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini.
Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan  penyusun, makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah gizi, pangan dan pertanian. Makalah ini membahas tentang “Vitamin dan mineral”.
Tak ada gading yang tak retak penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penyusun harapkan untuk penyempurnaan makalah-makalah selanjutnya.



Makassar, April 2016



Nurmayani S.


DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.   Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2.   Rumusan Masalah  ...............................................................................
1.3.   Tujuan ................................................................................................ 2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1.   Sejarah Vitamin................................................................................ 3
2.2.   Defenisi Vitamin................................................................................ 4
2.3.   Pembagian Vitamin.......................................................................... 9
2.4.   Fungsi Vitamin................................................................................ 10
2.5.   Kelebihan Vitamin.......................................................................... 13
2.6.   Defenisi Mineral.............................................................................. 14
2.7.   Klasifikasi Mineral.......................................................................... 15 
2.8.   Jenis Vitamin mikro dan makro........................................................
BAB 3 PENUTUP

3.1. Kesimpulan...................................................................................... .16

       3.2. Saran................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 17


 

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.  Latar belakang
Manusia sebagai makhluk yang membutuhkan nutrisi dari makanan untuk menghasilkan energi, sebagai penujang dan sebagai sumber mempertahankan kondisi tubuhnya agar tetap dapat bertahan hidup. Alam telah menyediakan sumber–sumber yang dapat digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya, diperoleh dari berbagai  tumbuhan, hewan dan mineral yang di dalamnya mengandung berbagai macam zat yang berguna untuk tubuh manusia. Zat yang berguna tersebut adalah vitamin dan mineral.
Namun demikian dalam pengertian makanan yang bergizi makanan itupun harus cukup pula mengandung vitamin dan mineral, karena tubuh yang kekurangan vitamin akan mengalami avitaminosis dengan gejala macam-macam penyakit. Sebaliknya apabila tubuh kelebihan akan vitamin yang diperlukannya maka tubuh akan mengalami hipertaminosis yang mengakibatkan kurang baik terhadap tubuh. Avitaminosis maupun Hipervitaminosis sama-sama dapat menimbulkan gangguan terhadap kesehatan tubuh, jadi sebaliknya vitamin yang diperlukan tubuh diusahakan agar tidak kekurangan dan tidak kelebihan vitamin.
1.2.  Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yakni:
1.        Apa pengertian vitamin dan mineral?
2.        Apa fungsi macam-macam vitamin dan macam-macam mineral dalam tubuh?
3.        Sumber-sumber yang terdapat  vitamin dan mineral?
4.        Apa akibat kekurangan vitamin dan mineral?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui fungsi, sumber, dan akibat kekurangan vitamin dan mineral.





BAB 2
PEMBAHASAN
2.1.  Sejarah Vitamin
Sebelum abad ke-20, karbohidrat, lemak, protein, dan beberapa zat mineral telah dianggap sebagai zat-zat makanan yang dibutuhkan untuk fungsi tubuh normal. Akan tetapi berabad-abad sebelumnya, berbagai pengamatan menduga bahwa senyawa-senyawa organik lainnya adalah esensial untuk menjaga kesehatan. Sebagai misal telah diketahui selama 300 tahun, bahwa dengan makan buah-buahan dan sayur-sayuran segar ternyata berguna untuk pencegahan atau pengobatan scorbut (sariawan). Juga telah diakui, bahwa rakhitis dapat disembuhkan dengan minum minyak ikan. Pengamatan-pengamatan tersebut menimbulkan dugaan, bahwa ada senyawa-senyawa zat makanan lain diperlukan untuk menjaga kesehatan di samping karbohidrat, lemak atau protein.
Sejarah penemuan vitamin dimulai oleh Eijkman yang pertama kali mengemukakanadanya zat yang bertindak sebagai faktor diet esensial dalam kasus penyakit beri-beri. Pada tahun1897 ia memberikan gambaran adanya suatu penyakit yang diderita oleh anak ayam yang serupadengan beri-beri pada manusia. Gejala penyakit tersebut terjadi setelah binatang diberi makananyang terdiri atas`beras giling murni. Ternyata penyakit ini dapat disembuhkan denganmemberikan makanan sisa gilingan beras yang berupa serbuk. Hasil penemuan yang menyatakan bahwa dalam makanan ada faktor lain yang penting selain kabohidrat, lemak dan proteinsebagai energy, mendorong para ahli untuk meneliti lebih lanjut tentang vitamin, sehinggadiperoleh konsep tentang vitamin yang kita kenal sekarang. Pada saat ini terdapat lebih dari 20macam vitamin. Polish kemudian member nama faktor diet esensial ini dengan vitamin.Selanjutnya hasil pekerjaan Warburg tentang koenzim (1932-1935) dan kemudian penyelidikanR Kuhn dan P Kerrer menunjukkan adanya hubungan antara struktur kimia viatamin dengankoenzim.
Vitamin dibagi ke dalam dua golongan. Golongan pertama oleh Kodicek (1971) disebut prakoenzim (procoenzyme), dan bersifat larut dalam air, tidak disimpan oleh tubuh, tidak  beracun, diekskresi dalam urine. Yang termasuk golongan ini adalah: tiamin, riboflavin, asamnikotinat, piridoksin, asam kolat, biotin, asam pantotenat, vitamin B12 (disebut golongan vitamin B) dan vitamin C. Golongan kedua yang larut dalam lemak disebutnya alosterin, dan dapatdisimpan dalam tubuh. Apabila vitamin ini terlalu banyak dimakan, akan tersimpan dalam tubuh,dan memberikan gejala penyakit tertentu (hipervitaminosis), yang juga membahayakan. Kekurangan vitamin mengakibatkan terjadinya penyakit defisiensi, tetapi bisanya gejala penyakitakan hilang kembali apabila kecukupan vitamin tersebut terpenuhi.
2.2.       Defenisi Vitamin
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul keci lyang memiliki fungsi vital dalam metabolisme organisme. Dipandang dari sisienzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat). Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin yang tidak aktif. Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat diperoleh melalui suplemen makanan. Berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera dibuang tubuh bersama urin.  Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air secara terus-menerus.
2.3.Pembagian Vitamin
2.3.1.      Vitamin Larut Air
Vitamin Larut Air disimpan dalam tubuh hanya dalam jumlah terbatas dan sisanya dibuang, sehingga untuk mempertahankan saturasi jaringan vitamin larut air perlu sering dikonsumsi.Mesipun demikian, pemberian vitamin larut air dalam jumlah berlebihan merupakan pemborosan dan menimbulkan efek yang tidak diinginkan.
Vitamin larut air terdiri dari (Syarif, 2007) :
a.      Vitamin B Komplet
ü  Tiamin
Tiamin (Vitamin B1) merupakan kompleks molekul organik yang mengandung satu inti tiazol dan pirimidin. Sumber yang mengandung vitamin B1 yaitu gandum, daging, susu, kacang hijau, ragi, beras, telur, dan sebagainya.
ü  Riboflavin
Riboflavin (Vitamin B2) adalah vitamin yang memiliki ribosa dalam rumus kimianya.Sumber yang mengandung vitamin B2 yaitu daging, hati, ragi, telur, bebagai sayuran dan sebagainya.
ü  Asam Nikotinat
Asam Nikotinat atau niasin dikenal sebagai faktor PP (pellagra preventive). Sumber alami yang mengandung niasin yaitu hati, daging, ragi, dan sebagainya.
ü  Piridoksin
Piridoksin (Vitamin B6) di alam terdapat tiga bentuk yaitu prpdoksin yang berasal dari tumbuhan, piridoksal, dan piridoksamin yang terutama berasal hewan. Ketiga bentuk piridoksin tersebut dalam tubuh diubah menjadi piridoksal fosfat. Sumber yang mengandung vitamin B6 yaitu, ragi, biji-bijian (gandum, jagung,  dan lain-lain) dan hati.
ü  Asam Pantotenat
Asam pantotenat membentuk koenzim A yang sangat penting dalam metabolisme, karena bertindak sebagai katalisator pada rekasi – reaksi transfer gugus asetil. Sumber yang mengandung vitamin B1 yaitu gandum, daging, susu, kacang hijau, ragi, beras, telur, dan sebagainya.
ü  Biotin
Biotin dikenal juga sebagai vitamin H (Haut). Defisiensi yaitu dermatitis, sakit otot, rasa lemah, anoreksia, anemia ringan.Biotin  di dalam tubuh berfungsi sebgai koenzim pada berbagai reaksi karboksilasi. Penggunaan biotin dalam terapi belum jelas. Jumlah biotin yang diperlukan sehari berkisar natara 150 – 300 µg, dan sumbernya terutama kuning telur, hati dan ragi.
ü  Kolin
Kolin berfungsi sebagai prekursor asetilkolin, metabolisme lemak, berkhasiat lipotropik untuk seperti sirosis hepatis, hepatitis, metabolisme intermedier, donor metil untuk pembentukan asam amino esensial
ü  Inositol
Pemberian inositol tidak menimbulkan efek farmakodinamik yang nyata, sedangkan fungsinya dalam tubuh belum diketahui.
b.      Vitamin C (Asam Askorbat)
Vitamin C berperan sebagai kofaktor dalam sejumlah reaksi hidroksilasi dan amidasi dengan memindahkan elektron ke enzim yang ion logamnya harus berada dalam keadaan tereduksi; dan dalam keadaan tertentu bersifat sebagai antioksidan.Vitamin C dibutuhkan untuk mempercepat perubahan residu prolin dan lisin pada prokolagen menjadi hidroksiprolin dan hidroksilisin pada sintesis kolagen.
c.       Vitamin tak larut dalam air (Larut Lemak)
Vitamin larut lemak (vitamin A, D, E dan K) diabsorpsi dengan cara yang komplek dan sejalan dengan absorpsi lemak. Dengan demikian keadaan-keadaan yang menyebabkan gangguan absorpsi lemak seperti defisiensi asam empedu, ikterus dan enteritis dapat mengakibatkan defisiensi I atau mungkin semua vitamin golongan ini.
ü  Vitamin A           
Devisiensi vitamin A tejadi bila kesanggupan tubuh untuk menyimpan vitamin A terganggu, misalnya pada sirosis hati.Devisiensi ini lebih sering terjadi pada penyakit menahun dengan gangguan absorbsi lemak, seperti pada penyakit obsruksi saluran empedu, sariawan, dan fibrosis kistik.Devisiensi vitamin A bersama dengan penyakit Protein Caloric Malnutrition (PCM) masih merupakan penyakit gangguan gizi yang sangat penting di Indonesia serta negara bekrembang lainnya, dan terutama sering ditemukan pada anak-anak.
ü  Vitamin D
Pada defisisensi vitamin D terjadi penurunan kadar kalsium plasma, selanjutnya merangsang sekresi HPT yang berakibat meningkatnya resorpsi tulang. Pada bayi dan anak, hal ini mengakibatkan gangguan pertumbuhan tulang yang dikenal sebagai penyakit rakitis.Pada orang dewasa, defisiensi vitamin D menyebabkan osteomalasia yang ditandai oleh berkurangnya densitas tulang, sedangkan deformitas tulang hanya terjadi pada kasus yang lanjut(Syarif, 2007).
ü  Vitamin E
Vitamin E banyak terdapat pada makanan, maka defisiensi vitamin E biasanya lebih sering disebabkan oleh gangguan absorpsi misalnya steatore, obstruksi biliaris dan penyakit pankreas. Gejala defisiensi vitamin E antara lain anemia himolitik, degenerasi retina, kelemahan otot, miopatia, ataksia, dan gangguan neurologis (Syarif, 2007).
ü  Vitamin K
Vitamin K ( koagulation vitamin ) merupakan vitamin yang larut dalam lemak. Dikenal 3 macam vitamin K alam, yaitu :
(1.)  Vitamin K1 ( filokuinolon / fitonadion ); Digunakan unutuk pengobatan , terdapat pada kloroplas sayuran berwarna hijau dan buah-buahan.
(2.)  Vitamin K2 ( senyawa menakuinolon ); Disintesis oleh bakteri usus terutama oleh bakteri Garm positif.
(3.)  Vitamin K sintetik ( Vitamin K3 (menadion)); Merupakan derivat naftakuinon, dengan aktivitas yang mendekati vitamin K alam. Derivatnya yang larut dalam air, menadion natrium difosfat, di dalam tubuh diubah menjadi menadion.
2.4. Fungsi Vitamin
Vitamin mempunyai fungsi yang spesifik sesuai dengan fungsi spesifik sebagai biokatalisator atau sebagai koenzim. Sebagai contoh adalah sebagai koenzim metabolism karbohidrat, lemak, protein, dan lain-lain. Oleh karena itu, kekurangan itamin yang dikenal dengan avitaminos akan berdampak buruk pada kesehatan dan gangguan fungsi biologis organ atau sistem.
2.5.       Kelebihan Vitamin
ü Sering terjadi pada vit ADEK (lipofil) dan tidak pada vit B kompleks dan C (hidrofil, yang jika kelebihan mudah di buang melalui urin).
ü Hipervitaminosis A: sakit kepala, muntah-muntah, kelaianan kulit, sakit tulang, penghambatan pertumbuhan.
ü Hipervitaminosis C: agressor kuat lambung à HCl lambuang meningkat à radang usus, maag, dll.

2.6.        Defenisi Mineral
Mineral merupakan komponen inorganik yang terdapat dalam tubuh manusia. Berdasarkan dari kebutuhannya, mineral terbagi menjadi 2 kelompok yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro dibutuhkan dengan jumlah > 100 mg per hari sedangkan mineral mikro dibutuhkan dengan jumlah <100 mg per hari. Mineral-mineral yang dibutuhkan tubuh akan memiliki fungsi khas-nya masing-masing seperti kalsium yang berperan dalam pembentukan struktur tulang & gigi, natrium berfungsi dalam menjaga kesimbangan cairan tubuh atau juga kalsium yang berfungsi untuk memperlancar peredaran darah.
2.7.       Klasifikasi Mineral
Menurut jenisnya, klasifikasi mineral dibedakan:
2.7.1.         Mineral Organik
Adalah mineral yang dibutuhkan serta berguna bagi tubuh kita, yang dapat kita peroleh melalui makanan yang kita konsumsi setiap hari seperti nasi, ayam, ikan, telur, sayur-sayuran serta buah-buahan, atau vitamin tambahan.
2.7.2.         Mineral Anorganik

Adalah mineral yang tidak dibutuhkan serta tidak berguna bagi tubuh kita. Contohnya:Timbal Hitam (Pb), Iron Oxide (Besi Teroksidasi), Mercuri, Arsenik, Magnesium, Aluminium atau bahan-bahan kimia hasil dari resapan tanah dan lain.
Menurut bentuknya, klasifikasi mineral dibedakan menjadi 2, yaitu :
a.         Mineral Makro; Contohnya:  Kalsium,   Fosfor, Magnesium, Natrium, Klorida, Kalium.
b.        Mineral Mikro; Contohnya: Besi, Seng, Iodium, Selenium, Tembaga, Mangan, Kromium, Fluor.

2.7.3.      Jenis Mineral Mikro dan Makro Serta Gangguannya
a.      Mineral Mikro
Mineral Mikro merupakan mineral yang jumlah kebutuhannya kurang dari (<100 mg per hari) atau lebih sedikit di bandingkan dengan mineral makro.Yang termasuk mineral mikro antara lain:
ü  Besi
Zat besi merupakan salah satu mineral yang dapat membuat tubuh sehat Tubuh manusia mengandung lebih kurang 3,5 - 4,5 gram zat besi, di mana dua per tiganya ditemukan di dalam darah, sementara sisanya ditemukan di dalam hati, sumsum tulang, otot. Peranannya dalam produksi sel darah merah sudah sangat terkenal, terutama untuk kaum wanita.
Beberapa gejala kekurangan zat besi adalah: kesulitan bernafas (nafas terengah-engah), jantung yang berdetak lebih cepat, kelelahan, kesulitan memusatkan perhatian, tidur yang tidak pulas, sakit saat menstruasi, ujung bibir yang pecah-pecah, iritasi mata, dan bahkan kerontokan rambut.
Sumber-sumber alami za besi adalah: daging sapi, daging ayam, dan sayur-sayuran berwarna hijau tua.
ü  Zinc/Seng
Seng adalah salah satu mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dan dikelompokkan dalam golongan trace mineral. Namun bagi manusia, arti penting zat seng sebenarnya baru terungkap pada tahun 1956. Fungsi seng terbilang sangat vital bagi kelangsungan hidup sel-sel tubuh manusia. Salah satunya sebagai zat perantara bagi lebih 70 macam enzim dan protein yang ada di tubuh manusia. Enzim sendiri berperan dalam metabolisme seluruh sel-sel ditubuh manusia, maka jika enzim-enzim tidak terbentuk sempurna, fungsi sel tubuh akan terganggu. Selain itu, seng berperan pula dalam proses pembentukan genetik, yaitu pada DNA.
ü  Selenium
Selenium telah menunjukkan diri sebagai salah satu dari agen-agen antikanker yang lebih kuat. Apabila ia digabungkan dengan vitamin E, efektivitas keduanya terhadap kanker akan sangat meningkat. Mereka bersama-sama bekerja sebagai antikanker yang kuat, sistem antipenuaan yang disebut glutation peroksidase (GSH).
Sejumlah kemampuan murni lainnya yang ditunjukkan oleh selenium:
1.      Selenium meningkatkan efisiensi sehingga DNA dapat memperbaiki dirinya sendiri. Pada kadar tinggi selenium bersifat langsung sebagai racun terhadap sel-sel kanker.
2.       Selenium menghambat pertumbuhan tumor dalam jaringan payudara manusia.
3.      Selenium dapat mendeaktivasi toksisitas radiasi di dalam tubuh.
ü  Tembaga
1.      Sumber makanan utama : Daging, tiram, kacang-kacangan, tanaman polong yang dikeringkan, gandum.
2.      Fungsi utama dalam tubuh :
§  Komponen enzim
§   Pembentukan sel darah merah
§  Pembentukan tulang
3.      Akibat dari kekurangan & kelebihan :
§  Kekurangan : Anemia pada anak² yg menderita malnutrisi.
§  Kelebihan : Pengendapan tembaga dalam otak, kerusakan hati.
4.      Kebutuhan Harian Dewasa :
Dibutuhkan 2 miligram pada orang-orang yang menderita kanker telah didapati kekurangan tembaga. Oleh karenanya, tembaga tercakup dalam suplemen-suplemen lainnya disamping mineral-mineral cairan.
ü  Mangan
1)      Sumber makanan utama : Gandum, buah-buahan yg dikeringkan.
2)      Fungsi utama dalam tubuh : Komponen enzim.
3)      Akibat dari kekurangan & kelebihan :
§  Kekurangan : Penurunan berat badan, iritasi kulit, mual & muntah, perubahan warna rambut, pertumbuhan rambut yg lamb
§  Kelebihan :Kerusakan saraf.
4)       Kebutuhan Harian Dewasa : Dibutuhkan 3,5 miligram.

ü  Chromium
Chromium adalah sejenis mineral mikro yang esensial bagi tubuh. Esensial dalam hal ini berarti tidak bisa diproduksi oleh tubuh dan harus didapatkan dari sumber luar (seperti makanan dan suplementasi). Fungsinya hampir sama dengan insulin yang diproduksi oleh tubuh yaitu untuk mendorong glukosa (karbohidrat) ke dalam sel untuk dijadikan energi.
Sumber alami Chromium: Gandum, kuning telur, bayam, daging sapi, susu dan kacang hijau.
ü  Fluor
Sudah ada kontroversi tentang fluor yang ditambahkan ke dalam air. Walaupun tidak begitu diperlukan, fluor terbukti dapat melindungi lubang gigi saat dikonsumsi dalam jumlah menengah (di bawah 4 mg/l). Fluor bertanggung jawab terhadap pencegahan kerusakan gigi yang terjadi di Amerika Serikat mulai pertengahan tahun 1980-an.    Sedangkan fungsi fluor di antaranya adalah :
§  Untuk pertumbuhan dan pembentukkan struktur gigi.
§    Untuk mencegah karies gigi.
b.      Mineral Makro
Mineral terbagi dua, yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari, sedangkan mineral mikro adalah mineral yang dibutuhkan dalam jumlah kurang dari 100 mg sehari.Berikut ini akan dibahas mengenai mineral makro antara lain:
ü  Natrium (Na)
Natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler . 35-40 % terdapat dalam kerangka tubuh. Cairan saluran cerna, sama seperti cairan empedu dan pancreas mengandung banyak natrium. Akibat kekurangan natrium adalah sebagai berikut:
a)      Menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan nafsu makan.
b)       Dapat terjadi setelah muntah, diare, keringat berlebihan, dan diet rendah natrium.
c)      Akibat kelebihan natrium dapat menimbulkan keracunan yang dalam keadaan akut menyebabkan edema dan hipertensi.

ü  Klorida (Cl)
Klor merupakan anion utama cairan ekstraselular. Konsentrasi klor tertinggi adalah dalam cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulang belakang), lambung dan pancreas.
Klor terdapat bersamaan dengan natrium dalam garam dapur. Beberapa sayuran dan buah juga mengandung klor.Fungsi dari klorida ini antara lain :
a)      Berperan dalam memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit dalam cairan ekstraseluler.
b)       Memelihara suasana asam dalam lambung sebagai bagian dari HCL, yang diperlukan untuk bekerjanya enzim-enzim pencernaan.
c)      Membantu pemeliharaan keseimbangan asam dan basa bersama unsur-unsur pembentuk asam lainnya.
Kekurangan klor terjadi pada muntah-muntah, diare kronis, dan keringat berlebihan. Dan jika kelebihan juga bisa membuat muntah. Jadi AKG minimum klor sehari  sebesar 750 mg. Klor diabsorpsi di usus halus dan dieksresi melalui urin dan keringat. Kehilangan klor mengikuti kehilangan natrium.
ü  Kalium (K)
Kalium merupakan ion yang bermuatan positif dan terdapat di dalam sel dan cairan intraseluler. Kalium berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sumber utama adalah makanan segar/ mentah, terutama buah, sayuran dan kacang-kacangan.Fungsi dari kalium ini antara lain :
a)      Berperan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta keseimbangan asam dan basa bersama natrium.
b)       Bersama kalsium, kalium berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
c)      Di dalam sel, kalium berfungsi sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologi, terutama metabolisme energi dan sintesis glikogen dan protein.
d)     Berperan dalam pertumbuhan sel.
ü  Kalsium (Ca)
Merupakan mineral yang paling banyak dalam tubuh yang berada dalam jaringan keras yaitu tulang dan gigi. Di dalam cairan ekstraseluler dan intraseluler, kalsium berperan penting dalam mengatur fungsi sel, seperti untuk transmisi saraf, kontraksi otot, penggumpalan darah dan menjaga permebialitas membrane sel. Kalsium mengatur kerja hormone dan factor pertumbuhan.
Sumber kalsium terutama pada susu dan hasilnya, seperti keju. Ikan dimakan dengan tulang, termasuk ikan kering merupakan sumber kalsium yang baik, udang, kerang, kepiting, kacang-kacangan dan hasil olahanannya, daun singkong, daun lamtoro. Fungsi utama dari kalsium antara lain :
a.       Pembentukan tulang dan gigi.
b.       Kalsium dalam tulang berguna sebagai bagian integral dari struktur tulang dan sebagai tempat menyimpan kalsium.
c.       Mengatur pembekuan darah.
d.       Katalisator reaksi biologic, seperti absorpsi vitamin B12, tindakan enzim pemecah lemak, lipase pancreas, eksresi insulin oleh pancreas, pembentukan dan pemecahan asetilkolin.
Akibat kelebihan kalsium menimbulkan batu ginjal atau gangguan ginjal, gangguan absorpsi mineral lain serta konstipasi.
ü  Fosfor (P)
Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak dalam tubuh, sekitar 1 % dari berat badan. Fosfor terdapat pada tulang dan gigi serta dalam sel yaitu otot dan cairan ekstraseluler. Fosfor merupakan bagian dari asam nukleat DNA dan RNA. Sebagai fosfolipid, fosfor merupakan komponen structural dinding sel. Sebagai fosfat organic, fosfor berperan dalam reaksi yang berkaitan dengan penyimpanan atau pelepasan energi dalam bentuk Adenin Trifosfat (ATP).
ü  Magnesium (Mg)
Magnesium adalah kation terbanyak setelah natrium di dalam cairan interselular. Magnesium merupakan bagian dari klorofil daun. Peranan magnesium dalam tumbuh-tumbuhan sama dengan peranan zat besi dalam ikatan hemoglobin dalam darah manusia yaitu untuk pernafasan. Magnesium terlibat dalam berbagai proses metabolisme. Magnesium terdapat dalam tulang dan gigi, otot, jaringan lunak dan cairan tubuh lainnya.
ü  Sulfur (S)
Sulfur merupakan bagian dari zat-zat gizi esensial, seperti vitamin tiamnin dan biotin serta asam amino metionin dan sistein. Dampak kekurangan sulfur bisa terjadi jika kekurangan protein. Kelebihan sulfur bisa terjadi jika konsumsi asam amino berlebih pada hewan yang akan menghambat pertumbuhan.


BAB 3
PENUTUP
3.1.   Kesimpulan
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.
Mineral merupakan komponen inorganik yang terdapat dalam tubuh manusia. Berdasarkan dari kebutuhannya, mineral terbagi menjadi 2 kelompok yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro dibutuhkan dengan jumlah > 100 mg per hari sedangkan mineral mikro dibutuhkan dengan jumlah <100 mg per hari. Mineral-mineral yang dibutuhkan tubuh akan memiliki fungsi khas-nya masing-masing seperti kalsium yang berperan dalam pembentukan struktur tulang & gigi, natrium berfungsi dalam menjaga kesimbangan cairan tubuh atau juga kalsium yang berfungsi untuk memperlancar peredaran darah.
3.2. Saran
Adapun saran dari penyusun yakni:
a.       Sebagai manusia, kita perlu menjaga keseimbangan asupan nutrisi dan selalu menjaga kesehatan.
b.      Mineral Mikro walaupun sedikit asupannya bagi tubuh,tetapi perlu terus di jaga agar tubuh tidak mengalami defisiensi mineral.
c.       Semoga dengan adanya Makalah ini baik penyusun maupun pembaca dapat memahami akan pentingnya vitamin dan mineral dalam kehiduan sehari-hari.






DAFTAR PUSTAKA
A.H.1995.Biokimia untuk Pertanian. USU-Press, Medan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_C
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/792897-buah-lebih-baik-daripada-suplemen/
http://ods.od.nih.gov/factsheets/vitaminb12.asp
http://www.kompas.com/read/xml/2008/05/19/12305311/vitamin.k.sahabat.darah.dan.tulang
http://kesehatankeluarga.com/metabolit-vitamin-d.htm
http://www.indomp3z.us/showthread.php?t=82221
.http://www.e-samarinda.com/forum/lofiversion/index.php?t3130.html Sulaiman,






Tidak ada komentar:

Posting Komentar