MAKALAH
GIZI, PANGAN DAN PERTANIAN
(Vitamin dan Mineral)
OLEH:
NURMAYANI
S.
083
2015 0011
PROGRAM STUDI
AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa, karena kami dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas gizi, pangan dan pertanian. Selain itu tujuan
dari penyusunan Makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang pengetahuan gizi,
pangan dan pertanian secara meluas.
Dalam menyelesaikan Makalah ini,
Kami telah banyak mendapatkan bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan banyak terima kasih
kepada :
1.
Dr. Ir. Mais Ilsan, Mp selakau Dosen mata kuliah gizi,
pangan dan pertanian yang telah memberikan
tugas mengenai makalah ini sehingga pengetahuan kami dalam penulisan Makalah
ini semakin bertambah.
2.
Kedua orang tua kami, yang senantiasa memberikan do’a
serta dukungan baik moril maupun materil.
3.
Teman-teman kami yang telah memberikan semangat dan
dukungan sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini.
Selain untuk menambah wawasan dan
pengetahuan penyusun, makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah gizi, pangan dan pertanian. Makalah ini membahas tentang “Vitamin
dan mineral”.
Tak ada gading yang tak retak penyusun
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penyusun
harapkan untuk penyempurnaan makalah-makalah selanjutnya.
Makassar, April 2016
Nurmayani S.
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2.
Rumusan
Masalah ...............................................................................
1.3.
Tujuan ................................................................................................ 2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Vitamin................................................................................ 3
2.2. Defenisi
Vitamin................................................................................ 4
2.3. Pembagian
Vitamin.......................................................................... 9
2.4. Fungsi
Vitamin................................................................................ 10
2.5. Kelebihan Vitamin.......................................................................... 13
2.6. Defenisi Mineral.............................................................................. 14
2.7. Klasifikasi Mineral.......................................................................... 15
2.8. Jenis Vitamin mikro dan makro........................................................
BAB 3 PENUTUP
3.1. Kesimpulan...................................................................................... .16
3.2. Saran................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 17
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang
Manusia
sebagai makhluk yang membutuhkan nutrisi dari makanan untuk menghasilkan
energi, sebagai penujang dan sebagai sumber mempertahankan kondisi tubuhnya
agar tetap dapat bertahan hidup. Alam telah menyediakan sumber–sumber yang
dapat digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya, diperoleh dari
berbagai tumbuhan, hewan dan mineral
yang di dalamnya mengandung berbagai macam zat yang berguna untuk tubuh
manusia. Zat yang berguna tersebut adalah vitamin dan mineral.
Namun demikian dalam pengertian
makanan yang bergizi makanan itupun harus cukup pula mengandung vitamin dan
mineral, karena tubuh yang kekurangan vitamin akan mengalami avitaminosis
dengan gejala macam-macam penyakit. Sebaliknya apabila tubuh kelebihan akan vitamin
yang diperlukannya maka tubuh akan mengalami hipertaminosis yang mengakibatkan
kurang baik terhadap tubuh. Avitaminosis maupun Hipervitaminosis sama-sama
dapat menimbulkan gangguan terhadap kesehatan tubuh, jadi sebaliknya vitamin
yang diperlukan tubuh diusahakan agar tidak kekurangan dan tidak kelebihan
vitamin.
1.2.
Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini yakni:
1.
Apa pengertian vitamin dan mineral?
2.
Apa fungsi macam-macam vitamin dan macam-macam mineral
dalam tubuh?
3.
Sumber-sumber yang terdapat vitamin dan mineral?
4.
Apa akibat kekurangan vitamin dan mineral?
1.3. Tujuan
Adapun
tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui fungsi, sumber, dan akibat
kekurangan vitamin dan mineral.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1.
Sejarah Vitamin
Sebelum abad ke-20, karbohidrat,
lemak, protein, dan beberapa zat mineral telah dianggap sebagai zat-zat makanan
yang dibutuhkan untuk fungsi tubuh normal. Akan tetapi berabad-abad sebelumnya,
berbagai pengamatan menduga bahwa senyawa-senyawa organik lainnya adalah
esensial untuk menjaga kesehatan. Sebagai misal telah diketahui selama 300
tahun, bahwa dengan makan buah-buahan dan sayur-sayuran segar ternyata berguna
untuk pencegahan atau pengobatan scorbut (sariawan). Juga telah diakui, bahwa
rakhitis dapat disembuhkan dengan minum minyak ikan. Pengamatan-pengamatan
tersebut menimbulkan dugaan, bahwa ada senyawa-senyawa zat makanan lain
diperlukan untuk menjaga kesehatan di samping karbohidrat, lemak atau protein.
Sejarah penemuan vitamin dimulai
oleh Eijkman yang pertama kali mengemukakanadanya zat yang bertindak sebagai
faktor diet esensial dalam kasus penyakit beri-beri. Pada tahun1897 ia
memberikan gambaran adanya suatu penyakit yang diderita oleh anak ayam yang
serupadengan beri-beri pada manusia. Gejala penyakit tersebut terjadi setelah
binatang diberi makananyang terdiri atas`beras giling murni. Ternyata penyakit
ini dapat disembuhkan denganmemberikan makanan sisa gilingan beras yang berupa
serbuk. Hasil penemuan yang menyatakan bahwa dalam makanan ada faktor lain yang
penting selain kabohidrat, lemak dan proteinsebagai energy, mendorong para ahli
untuk meneliti lebih lanjut tentang vitamin, sehinggadiperoleh konsep tentang
vitamin yang kita kenal sekarang. Pada saat ini terdapat lebih dari 20macam
vitamin. Polish kemudian member nama faktor diet esensial ini dengan
vitamin.Selanjutnya hasil pekerjaan Warburg tentang koenzim (1932-1935) dan
kemudian penyelidikanR Kuhn dan P Kerrer menunjukkan adanya hubungan antara
struktur kimia viatamin dengankoenzim.
Vitamin dibagi ke dalam dua
golongan. Golongan pertama oleh Kodicek (1971) disebut prakoenzim
(procoenzyme), dan bersifat larut dalam air, tidak disimpan oleh tubuh,
tidak beracun, diekskresi dalam urine. Yang termasuk golongan ini adalah:
tiamin, riboflavin, asamnikotinat, piridoksin, asam kolat, biotin, asam
pantotenat, vitamin B12 (disebut golongan vitamin B) dan vitamin C. Golongan
kedua yang larut dalam lemak disebutnya alosterin, dan dapatdisimpan dalam
tubuh. Apabila vitamin ini terlalu banyak dimakan, akan tersimpan dalam
tubuh,dan memberikan gejala penyakit tertentu (hipervitaminosis), yang juga
membahayakan. Kekurangan vitamin mengakibatkan terjadinya penyakit defisiensi,
tetapi bisanya gejala penyakitakan hilang kembali apabila kecukupan vitamin
tersebut terpenuhi.
2.2. Defenisi Vitamin
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul
kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak
dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa
Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang mengacu pada
suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya
vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama
sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang
enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh
enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh
dan berkembang secara normal.
Vitamin adalah sekelompok senyawa
organik berbobot molekul keci lyang memiliki fungsi vital dalam metabolisme
organisme. Dipandang dari sisienzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah
kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Terdapat 13 jenis
vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan
baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin,
riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan
folat). Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat
memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin yang tidak aktif.
Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang berasal dari makanan yang
kita konsumsi. Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki kandungan vitamin yang
tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat
diperoleh melalui suplemen makanan. Berbeda dengan vitamin yang larut dalam
lemak, jenis vitamin larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit
dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Saat suatu bahan pangan
dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan
beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan
segera dibuang tubuh bersama urin. Oleh karena hal inilah, tubuh
membutuhkan asupan vitamin larut air secara terus-menerus.
2.3.Pembagian Vitamin
2.3.1.
Vitamin
Larut Air
Vitamin Larut Air disimpan dalam
tubuh hanya dalam jumlah terbatas dan sisanya dibuang, sehingga untuk mempertahankan
saturasi jaringan vitamin larut air perlu sering dikonsumsi.Mesipun demikian,
pemberian vitamin larut air dalam jumlah berlebihan merupakan pemborosan dan
menimbulkan efek yang tidak diinginkan.
Vitamin larut air terdiri dari (Syarif, 2007) :
a.
Vitamin B
Komplet
ü Tiamin
Tiamin (Vitamin B1) merupakan
kompleks molekul organik yang mengandung satu inti tiazol dan pirimidin. Sumber
yang mengandung vitamin B1 yaitu gandum, daging, susu, kacang hijau, ragi,
beras, telur, dan sebagainya.
ü Riboflavin
Riboflavin
(Vitamin B2) adalah vitamin yang memiliki ribosa dalam rumus kimianya.Sumber
yang mengandung vitamin B2 yaitu daging, hati, ragi, telur, bebagai sayuran dan
sebagainya.
ü Asam Nikotinat
Asam Nikotinat atau niasin dikenal sebagai faktor
PP (pellagra preventive). Sumber alami yang mengandung niasin yaitu hati,
daging, ragi, dan sebagainya.
ü Piridoksin
Piridoksin (Vitamin B6) di alam
terdapat tiga bentuk yaitu prpdoksin yang berasal dari tumbuhan, piridoksal,
dan piridoksamin yang terutama berasal hewan. Ketiga bentuk piridoksin tersebut
dalam tubuh diubah menjadi piridoksal fosfat. Sumber yang mengandung vitamin B6
yaitu, ragi, biji-bijian (gandum, jagung,
dan lain-lain) dan hati.
ü Asam
Pantotenat
Asam
pantotenat membentuk koenzim A yang sangat penting dalam metabolisme, karena
bertindak sebagai katalisator pada rekasi – reaksi transfer gugus asetil. Sumber
yang mengandung vitamin B1 yaitu gandum, daging, susu, kacang hijau, ragi,
beras, telur, dan sebagainya.
ü Biotin
Biotin dikenal juga
sebagai vitamin H (Haut). Defisiensi yaitu dermatitis, sakit otot, rasa lemah,
anoreksia, anemia ringan.Biotin di dalam
tubuh berfungsi sebgai koenzim pada berbagai reaksi karboksilasi. Penggunaan
biotin dalam terapi belum jelas. Jumlah biotin yang diperlukan sehari berkisar
natara 150 – 300 µg, dan sumbernya terutama kuning telur, hati dan ragi.
ü Kolin
Kolin
berfungsi sebagai prekursor asetilkolin, metabolisme lemak, berkhasiat
lipotropik untuk seperti sirosis hepatis, hepatitis, metabolisme intermedier,
donor metil untuk pembentukan asam amino esensial
ü Inositol
Pemberian inositol
tidak menimbulkan efek farmakodinamik yang nyata, sedangkan fungsinya dalam
tubuh belum diketahui.
b. Vitamin C (Asam Askorbat)
Vitamin C
berperan sebagai kofaktor dalam sejumlah reaksi hidroksilasi dan amidasi dengan
memindahkan elektron ke enzim yang ion logamnya harus berada dalam keadaan
tereduksi; dan dalam keadaan tertentu bersifat sebagai antioksidan.Vitamin C
dibutuhkan untuk mempercepat perubahan residu prolin dan lisin pada prokolagen
menjadi hidroksiprolin dan hidroksilisin pada sintesis kolagen.
c. Vitamin tak larut dalam air (Larut
Lemak)
Vitamin larut lemak (vitamin A, D, E dan K) diabsorpsi dengan cara yang
komplek dan sejalan dengan absorpsi lemak. Dengan demikian keadaan-keadaan yang
menyebabkan gangguan absorpsi lemak seperti defisiensi asam empedu, ikterus dan
enteritis dapat mengakibatkan defisiensi I atau mungkin semua vitamin golongan
ini.
ü Vitamin A
Devisiensi vitamin A tejadi bila
kesanggupan tubuh untuk menyimpan vitamin A terganggu, misalnya pada sirosis
hati.Devisiensi ini lebih sering terjadi pada penyakit menahun dengan gangguan
absorbsi lemak, seperti pada penyakit obsruksi saluran empedu, sariawan, dan fibrosis
kistik.Devisiensi vitamin A bersama dengan penyakit Protein Caloric
Malnutrition (PCM) masih merupakan penyakit gangguan gizi yang sangat penting
di Indonesia serta negara bekrembang lainnya, dan terutama sering ditemukan
pada anak-anak.
ü Vitamin D
Pada defisisensi vitamin D terjadi
penurunan kadar kalsium plasma, selanjutnya merangsang sekresi HPT yang
berakibat meningkatnya resorpsi tulang. Pada bayi dan anak, hal ini
mengakibatkan gangguan pertumbuhan tulang yang dikenal sebagai penyakit rakitis.Pada
orang dewasa, defisiensi vitamin D menyebabkan osteomalasia yang ditandai oleh
berkurangnya densitas tulang, sedangkan deformitas tulang hanya terjadi pada
kasus yang lanjut(Syarif, 2007).
ü Vitamin E
Vitamin E banyak terdapat pada
makanan, maka defisiensi vitamin E biasanya lebih sering disebabkan oleh
gangguan absorpsi misalnya steatore, obstruksi biliaris dan penyakit pankreas.
Gejala defisiensi vitamin E antara lain anemia himolitik, degenerasi retina,
kelemahan otot, miopatia, ataksia, dan gangguan neurologis (Syarif, 2007).
ü Vitamin K
Vitamin K ( koagulation vitamin )
merupakan vitamin yang larut dalam lemak. Dikenal 3 macam vitamin K alam, yaitu
:
(1.) Vitamin K1 ( filokuinolon /
fitonadion ); Digunakan unutuk pengobatan , terdapat pada kloroplas sayuran
berwarna hijau dan buah-buahan.
(2.) Vitamin K2 ( senyawa menakuinolon );
Disintesis oleh bakteri usus terutama oleh bakteri Garm positif.
(3.) Vitamin K sintetik
( Vitamin K3 (menadion)); Merupakan derivat naftakuinon, dengan aktivitas yang
mendekati vitamin K alam. Derivatnya yang larut dalam air, menadion natrium
difosfat, di dalam tubuh diubah menjadi menadion.
2.4. Fungsi Vitamin
Vitamin
mempunyai fungsi yang spesifik sesuai dengan fungsi spesifik sebagai
biokatalisator atau sebagai koenzim. Sebagai contoh adalah sebagai koenzim
metabolism karbohidrat, lemak, protein, dan lain-lain. Oleh karena itu,
kekurangan itamin yang dikenal dengan avitaminos akan berdampak buruk pada
kesehatan dan gangguan fungsi biologis organ atau sistem.
2.5. Kelebihan Vitamin
ü
Sering
terjadi pada vit ADEK (lipofil) dan tidak pada vit B kompleks dan C (hidrofil,
yang jika kelebihan mudah di buang melalui urin).
ü
Hipervitaminosis
A: sakit kepala, muntah-muntah, kelaianan kulit, sakit tulang, penghambatan
pertumbuhan.
ü
Hipervitaminosis
C: agressor kuat lambung à HCl lambuang meningkat à radang usus, maag, dll.
2.6. Defenisi
Mineral
Mineral
merupakan komponen inorganik yang terdapat dalam tubuh manusia. Berdasarkan
dari kebutuhannya, mineral terbagi menjadi 2 kelompok yaitu mineral makro dan
mineral mikro. Mineral makro dibutuhkan dengan jumlah > 100 mg per hari
sedangkan mineral mikro dibutuhkan dengan jumlah <100 mg per hari.
Mineral-mineral yang dibutuhkan tubuh akan memiliki fungsi khas-nya
masing-masing seperti kalsium yang berperan dalam pembentukan struktur tulang
& gigi, natrium berfungsi dalam menjaga kesimbangan cairan tubuh atau juga
kalsium yang berfungsi untuk memperlancar peredaran darah.
2.7. Klasifikasi Mineral
Menurut jenisnya, klasifikasi
mineral dibedakan:
2.7.1.
Mineral
Organik
Adalah mineral
yang dibutuhkan serta berguna bagi tubuh kita, yang dapat kita peroleh melalui
makanan yang kita konsumsi setiap hari seperti nasi, ayam, ikan, telur,
sayur-sayuran serta buah-buahan, atau vitamin tambahan.
2.7.2.
Mineral
Anorganik
Adalah
mineral yang tidak dibutuhkan serta tidak berguna bagi tubuh kita.
Contohnya:Timbal Hitam (Pb), Iron Oxide (Besi Teroksidasi), Mercuri, Arsenik,
Magnesium, Aluminium atau bahan-bahan kimia hasil dari resapan tanah dan lain.
Menurut
bentuknya, klasifikasi mineral dibedakan menjadi 2, yaitu :
a.
Mineral Makro; Contohnya: Kalsium,
Fosfor, Magnesium, Natrium, Klorida, Kalium.
b.
Mineral Mikro; Contohnya: Besi, Seng, Iodium,
Selenium, Tembaga, Mangan, Kromium, Fluor.
2.7.3.
Jenis
Mineral Mikro dan Makro Serta Gangguannya
a. Mineral Mikro
Mineral
Mikro merupakan mineral yang jumlah kebutuhannya kurang dari (<100 mg per
hari) atau lebih sedikit di bandingkan dengan mineral makro.Yang termasuk
mineral mikro antara lain:
ü Besi
Zat besi
merupakan salah satu mineral yang dapat membuat tubuh sehat Tubuh manusia
mengandung lebih kurang 3,5 - 4,5 gram zat besi, di mana dua per tiganya
ditemukan di dalam darah, sementara sisanya ditemukan di dalam hati, sumsum
tulang, otot. Peranannya dalam produksi sel darah merah sudah sangat terkenal,
terutama untuk kaum wanita.
Beberapa
gejala kekurangan zat besi adalah: kesulitan bernafas (nafas terengah-engah),
jantung yang berdetak lebih cepat, kelelahan, kesulitan memusatkan perhatian,
tidur yang tidak pulas, sakit saat menstruasi, ujung bibir yang pecah-pecah,
iritasi mata, dan bahkan kerontokan rambut.
Sumber-sumber
alami za besi adalah: daging sapi, daging ayam, dan sayur-sayuran berwarna
hijau tua.
ü Zinc/Seng
Seng adalah salah satu mineral yang
dibutuhkan oleh tubuh dan dikelompokkan dalam golongan trace mineral. Namun
bagi manusia, arti penting zat seng sebenarnya baru terungkap pada tahun 1956.
Fungsi seng terbilang sangat vital bagi kelangsungan hidup sel-sel tubuh
manusia. Salah satunya sebagai zat perantara bagi lebih 70 macam enzim dan
protein yang ada di tubuh manusia. Enzim sendiri berperan dalam metabolisme
seluruh sel-sel ditubuh manusia, maka jika enzim-enzim tidak terbentuk
sempurna, fungsi sel tubuh akan terganggu. Selain itu, seng berperan pula dalam
proses pembentukan genetik, yaitu pada DNA.
ü Selenium
Selenium telah menunjukkan diri
sebagai salah satu dari agen-agen antikanker yang lebih kuat. Apabila ia
digabungkan dengan vitamin E, efektivitas keduanya terhadap kanker akan sangat
meningkat. Mereka bersama-sama bekerja sebagai antikanker yang kuat, sistem
antipenuaan yang disebut glutation peroksidase (GSH).
Sejumlah
kemampuan murni lainnya yang ditunjukkan oleh selenium:
1.
Selenium meningkatkan efisiensi sehingga DNA dapat
memperbaiki dirinya sendiri. Pada kadar tinggi selenium bersifat langsung
sebagai racun terhadap sel-sel kanker.
2.
Selenium
menghambat pertumbuhan tumor dalam jaringan payudara manusia.
3.
Selenium dapat mendeaktivasi toksisitas radiasi di
dalam tubuh.
ü Tembaga
1.
Sumber makanan utama : Daging, tiram, kacang-kacangan,
tanaman polong yang dikeringkan, gandum.
2.
Fungsi utama dalam tubuh :
§ Komponen
enzim
§ Pembentukan sel darah merah
§ Pembentukan
tulang
3.
Akibat dari kekurangan & kelebihan :
§ Kekurangan :
Anemia pada anak² yg menderita malnutrisi.
§ Kelebihan :
Pengendapan tembaga dalam otak, kerusakan hati.
4.
Kebutuhan Harian Dewasa :
Dibutuhkan 2
miligram pada orang-orang yang menderita kanker telah didapati kekurangan
tembaga. Oleh karenanya, tembaga tercakup dalam suplemen-suplemen lainnya
disamping mineral-mineral cairan.
ü Mangan
1)
Sumber makanan utama : Gandum, buah-buahan yg
dikeringkan.
2)
Fungsi utama dalam tubuh : Komponen enzim.
3)
Akibat dari kekurangan & kelebihan :
§ Kekurangan :
Penurunan berat badan, iritasi kulit, mual & muntah, perubahan warna
rambut, pertumbuhan rambut yg lamb
§ Kelebihan :Kerusakan
saraf.
4)
Kebutuhan
Harian Dewasa : Dibutuhkan 3,5 miligram.
ü Chromium
Chromium adalah sejenis mineral
mikro yang esensial bagi tubuh. Esensial dalam hal ini berarti tidak bisa
diproduksi oleh tubuh dan harus didapatkan dari sumber luar (seperti makanan
dan suplementasi). Fungsinya hampir sama dengan insulin yang diproduksi oleh
tubuh yaitu untuk mendorong glukosa (karbohidrat) ke dalam sel untuk dijadikan
energi.
Sumber alami Chromium: Gandum,
kuning telur, bayam, daging sapi, susu dan kacang hijau.
ü Fluor
Sudah ada kontroversi tentang fluor
yang ditambahkan ke dalam air. Walaupun tidak begitu diperlukan, fluor terbukti
dapat melindungi lubang gigi saat dikonsumsi dalam jumlah menengah (di bawah 4
mg/l). Fluor bertanggung jawab terhadap pencegahan kerusakan gigi yang terjadi
di Amerika Serikat mulai pertengahan tahun 1980-an. Sedangkan fungsi fluor di antaranya adalah :
§ Untuk
pertumbuhan dan pembentukkan struktur gigi.
§ Untuk
mencegah karies gigi.
b. Mineral Makro
Mineral terbagi dua, yaitu mineral
makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam
jumlah lebih dari 100 mg sehari, sedangkan mineral mikro adalah mineral yang
dibutuhkan dalam jumlah kurang dari 100 mg sehari.Berikut ini akan dibahas
mengenai mineral makro antara lain:
ü Natrium (Na)
Natrium merupakan kation utama dalam
cairan ekstraseluler . 35-40 % terdapat dalam kerangka tubuh. Cairan saluran
cerna, sama seperti cairan empedu dan pancreas mengandung banyak natrium. Akibat
kekurangan natrium adalah sebagai berikut:
a)
Menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan nafsu makan.
b)
Dapat
terjadi setelah muntah, diare, keringat berlebihan, dan diet rendah natrium.
c)
Akibat kelebihan natrium dapat menimbulkan keracunan
yang dalam keadaan akut menyebabkan edema dan hipertensi.
ü Klorida (Cl)
Klor merupakan anion utama cairan
ekstraselular. Konsentrasi klor tertinggi adalah dalam cairan serebrospinal
(otak dan sumsum tulang belakang), lambung dan pancreas.
Klor terdapat bersamaan dengan
natrium dalam garam dapur. Beberapa sayuran dan buah juga mengandung
klor.Fungsi dari klorida ini antara lain :
a)
Berperan dalam memelihara keseimbangan cairan dan
elektrolit dalam cairan ekstraseluler.
b)
Memelihara
suasana asam dalam lambung sebagai bagian dari HCL, yang diperlukan untuk
bekerjanya enzim-enzim pencernaan.
c)
Membantu pemeliharaan keseimbangan asam dan basa
bersama unsur-unsur pembentuk asam lainnya.
Kekurangan klor terjadi pada
muntah-muntah, diare kronis, dan keringat berlebihan. Dan jika kelebihan juga
bisa membuat muntah. Jadi AKG minimum klor sehari sebesar 750 mg. Klor
diabsorpsi di usus halus dan dieksresi melalui urin dan keringat. Kehilangan
klor mengikuti kehilangan natrium.
ü Kalium (K)
Kalium merupakan ion yang bermuatan
positif dan terdapat di dalam sel dan cairan intraseluler. Kalium berasal dari
tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sumber utama adalah makanan segar/ mentah, terutama
buah, sayuran dan kacang-kacangan.Fungsi dari kalium ini antara lain :
a)
Berperan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan
elektrolit serta keseimbangan asam dan basa bersama natrium.
b)
Bersama
kalsium, kalium berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
c)
Di dalam sel, kalium berfungsi sebagai katalisator
dalam banyak reaksi biologi, terutama metabolisme energi dan sintesis glikogen
dan protein.
d)
Berperan dalam pertumbuhan sel.
ü Kalsium (Ca)
Merupakan mineral yang paling banyak
dalam tubuh yang berada dalam jaringan keras yaitu tulang dan gigi. Di dalam
cairan ekstraseluler dan intraseluler, kalsium berperan penting dalam mengatur
fungsi sel, seperti untuk transmisi saraf, kontraksi otot, penggumpalan darah
dan menjaga permebialitas membrane sel. Kalsium mengatur kerja hormone dan
factor pertumbuhan.
Sumber kalsium terutama pada susu
dan hasilnya, seperti keju. Ikan dimakan dengan tulang, termasuk ikan kering merupakan
sumber kalsium yang baik, udang, kerang, kepiting, kacang-kacangan dan hasil
olahanannya, daun singkong, daun lamtoro. Fungsi utama dari kalsium antara lain
:
a.
Pembentukan tulang dan gigi.
b.
Kalsium
dalam tulang berguna sebagai bagian integral dari struktur tulang dan sebagai
tempat menyimpan kalsium.
c.
Mengatur pembekuan darah.
d.
Katalisator
reaksi biologic, seperti absorpsi vitamin B12, tindakan enzim pemecah lemak,
lipase pancreas, eksresi insulin oleh pancreas, pembentukan dan pemecahan
asetilkolin.
Akibat kelebihan kalsium menimbulkan
batu ginjal atau gangguan ginjal, gangguan absorpsi mineral lain serta
konstipasi.
ü Fosfor (P)
Fosfor merupakan mineral kedua
terbanyak dalam tubuh, sekitar 1 % dari berat badan. Fosfor terdapat pada
tulang dan gigi serta dalam sel yaitu otot dan cairan ekstraseluler. Fosfor
merupakan bagian dari asam nukleat DNA dan RNA. Sebagai fosfolipid, fosfor
merupakan komponen structural dinding sel. Sebagai fosfat organic, fosfor
berperan dalam reaksi yang berkaitan dengan penyimpanan atau pelepasan energi
dalam bentuk Adenin Trifosfat (ATP).
ü Magnesium (Mg)
Magnesium adalah
kation terbanyak setelah natrium di dalam cairan interselular. Magnesium
merupakan bagian dari klorofil daun. Peranan magnesium dalam tumbuh-tumbuhan
sama dengan peranan zat besi dalam ikatan hemoglobin dalam darah manusia yaitu
untuk pernafasan. Magnesium terlibat dalam berbagai proses metabolisme. Magnesium
terdapat dalam tulang dan gigi, otot, jaringan lunak dan cairan tubuh lainnya.
ü Sulfur (S)
Sulfur merupakan bagian dari zat-zat
gizi esensial, seperti vitamin tiamnin dan biotin serta asam amino metionin dan
sistein. Dampak kekurangan sulfur bisa terjadi jika kekurangan protein. Kelebihan
sulfur bisa terjadi jika konsumsi asam amino berlebih pada hewan yang akan
menghambat pertumbuhan.
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul
kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak
dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa
Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang mengacu pada
suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya
vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama
sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang
enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh
enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh
dan berkembang secara normal.
Mineral
merupakan komponen inorganik yang terdapat dalam tubuh manusia. Berdasarkan
dari kebutuhannya, mineral terbagi menjadi 2 kelompok yaitu mineral makro dan
mineral mikro. Mineral makro dibutuhkan dengan jumlah > 100 mg per hari
sedangkan mineral mikro dibutuhkan dengan jumlah <100 mg per hari.
Mineral-mineral yang dibutuhkan tubuh akan memiliki fungsi khas-nya masing-masing
seperti kalsium yang berperan dalam pembentukan struktur tulang & gigi,
natrium berfungsi dalam menjaga kesimbangan cairan tubuh atau juga kalsium yang
berfungsi untuk memperlancar peredaran darah.
3.2. Saran
Adapun saran
dari penyusun yakni:
a.
Sebagai manusia, kita perlu menjaga keseimbangan
asupan nutrisi dan selalu menjaga kesehatan.
b.
Mineral Mikro walaupun sedikit asupannya bagi
tubuh,tetapi perlu terus di jaga agar tubuh tidak mengalami defisiensi mineral.
c.
Semoga dengan adanya Makalah ini baik penyusun maupun
pembaca dapat memahami akan pentingnya vitamin dan mineral dalam kehiduan
sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
A.H.1995.Biokimia
untuk Pertanian. USU-Press, Medan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_C
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/792897-buah-lebih-baik-daripada-suplemen/
http://ods.od.nih.gov/factsheets/vitaminb12.asp
http://www.kompas.com/read/xml/2008/05/19/12305311/vitamin.k.sahabat.darah.dan.tulang
http://kesehatankeluarga.com/metabolit-vitamin-d.htm
http://www.indomp3z.us/showthread.php?t=82221
.http://www.e-samarinda.com/forum/lofiversion/index.php?t3130.html Sulaiman,
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/792897-buah-lebih-baik-daripada-suplemen/
http://ods.od.nih.gov/factsheets/vitaminb12.asp
http://www.kompas.com/read/xml/2008/05/19/12305311/vitamin.k.sahabat.darah.dan.tulang
http://kesehatankeluarga.com/metabolit-vitamin-d.htm
http://www.indomp3z.us/showthread.php?t=82221
.http://www.e-samarinda.com/forum/lofiversion/index.php?t3130.html Sulaiman,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar