LAPORAN
PRAKTIKUM
MORFOLOGI
DAN ANATOMI TUMBUHAN
AKAR (Radix)
(Bakau, Beringin, Jagung, Sirih dan
Mangga)
NURMAYANI
. S
08320150011
LABORATORIUM TANAH DAN KONSERVASI LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI
AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2015
AYAT YANG BERHUBUNGAN
Q.S Ibrahim: 24
Artinya :
Tidakkah
kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik,
seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit.
(Q.s Ibrahim:24)
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Akar tumbuhan merupakan
struktur tumbuhan yang terdapat di dalam tanah. Akar murupakan tempat masuknya
mineral (zat-zat hara) dari tanah menuju ke seluruh bagian tumbuhan. Akar
merupakan kelanjutan sumbu tumbuhan.
Akar bagi tumbuhan mempunyai tugas
untuk memperkuat berdirinya tumbuhan, untuk menyerap air dan zat-zat makanan
yang terlarut dalam tanah dan pada tumbuhan tertentu berfungsi sebagai alat
penimbun makanan. Pada
beberapa jenis tumbuhan, akar berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan
makanan atau sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Misalnya, wortel memiliki
akar tunggang yang membesar, berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan. Pada
tanaman sukun, dari bagian akar dapat tumbuh tunas yang selanjutnya tumbuh
menjadi individu baru.
Adapun ciri-ciri akar yaitu merupakan
bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke
pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop). Tumbuh terus pada
ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah pesat jika dibandingkan
dengan bagian permukaan tanah. Ujungn
akar seringkali meruncing, hingga lebih
mudah untuk menembus tanah.
Keragaman bentuk dan struktur akar
sering terkait dengan fungsinya. Karena itu dikenal akar udara, akar penyimpan,
akar sekulen, akar panjat, akar pembelit, akar tunjang dan akar yang bersimbiosis
dengan jamur (mikoriza). Secara umum, akar terbagi menjadi dua jenis yakni akar
serabut dan akar tunggang. Akar serabut umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil.
Walaupun terkadang, tumbuhan dikotil juga memilikinya (dengan catatan, tumbuhan
dikotil tersebut dikembangbiakkan dengan cara cangkok, atau stek). Fungsi utama
akar serabut adalah untuk memperkokoh berdirinya tumbuhan. Sedangkan akar
tunggang umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil. Fungsi utamanya adalah untuk
menyimpan makanan.
Bagian-bagian akar terdiri dari pangkal
akar, batang akar, ujung akar, akar cabang, akar bulu, bulu akar,
tudung akar dan pembungkus akar. Berdasarkan asalnya akar dapat dibedakan
menjadi akar lembaga (radicula), akar tunggang (radix primaria) dan
akar serabut (radix adventicia).
Lazimnya tanaman tersusun atas dua sistem
perakaran, yakni sistem perakaran serabut seperti pada tanaman jagung dan
sistem perakaran tunggang seperti pada tanaman mangga. Sistem perakaran tersebut
merupakan modifikasi akar. Bila akar disayat melintang, akan tampak bagian-bagian
dari luar ke dalam, yaitu epidermis, korteks, endodermis, dan stele (silinder
pusat).
Pada akar, terdapat rambut-rambut
akar yang merupakan perluasan permukaan dari sel-sel epidermis akar. Adanya
rambut-rambut akar akan memperluas daerah penyerapan air dan mineral.
Rambut-rambut akar hanya tumbuh dekat ujung akar dan umumnya relatif pendek.
Bila akar tumbuh memanjang ke dalam tanah maka pada ujung akar yang lebih muda
akan terbentuk rambut-rambut akar yang baru, sedangkan rambut akar yang lebih
tua akan hancur dan mati. (Gembong Tjirosoepomo, 2000)
Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui
pengertian akar, mengetahui jenis-jenis
akar yang terdapat pada mangga, bakau, sirih, beringin dan jagung. Kemudian
dapat mengetahui perbedaan yang terdapat pada mangga, bakau, sirih, beringin
dan jagung. Serta mengetahui struktur morfologi dan anatomi tanaman mangga, bakau, sirih, beringin dan jagung.
Kegunaan
Praktikum
Adapun kegunaan praktikum yaitu:
1.
Mengetahui
jenis-jenis akar yang terdapat pada mangga, bakau, sirih, beringin dan jagung.
2.
mengetahui
perbedaan yang terdapat pada mangga, bakau, sirih, beringin dan jagung
TINJAUAN
PUSTAKA
Akar Bakau (Rhizophora)
Morfologi
dan anatomi
Tanah pada
habitat mangrove adalah anaerobik (hampa udara) bila berada di bawah air.
Beberapa spesies memiliki sistem perakaran khusus yang disebut akar udara yang
cocok untuk kondisi tanah yang anaerobik. Ada beberapa tipe perakaran, yaitu akar
tunjang, akar napas, akar lutut, dll. Semua spesies mangrove memproduksi buah
yang biasanya disebarkan melalui air. Sedangkan, secara anatomi akar tumbuhan
mangrove yang terspesialisasi sama dengan akar tumbuhan dikotil yang lain.
Struktur akar pada sayatan melintang dapat dibagi atas lima bagian utama yaitu
epidermis korteks, endodermis, perisikel dan empulur namun jaringan epidermis
pada sayatan melintang akar.
Ekologi
Hutan mangrove hanya ditemukan diaerah tropis dan
sebagian diaerah subtropis. Komunitas tumbuhan mangrove terdiri atas bebagai
genus dan familia, yang memiliki kesamaan adaptasi fisiologi, morfologi dan
reproduksi yang memungkinkan untuk hidup di lingkungan berair payau sampai asin
(halofit). Hutan mangrove berkembang dihabitat dengan ciri jenis tanahnya
berlumpur, berlempung atau berpasir, dengan bahan-bahan yang berasal dari
lumpur, pasir atau pecahan karang. Lahannya tergenang air laut secara berkala,
baik setiap hari maupun hanya tergenang saat pasang purnama. Frekuensi
penggenangan menentukan komposisi vegetasi hutan mangrove.
Akar Beringin (Ficus benjamina)
Morfologi dan anatomi
Tanaman beringin merupakan tanaman
pohon yang berukaran besar, dengan diameter batangnya bisa sampai 2 m lebih,
yang mana tingginya bisa sampai 25 m. Batang tanaman beringin tegak agak bulat,
dengan struktur permukaan kasar, batang tanaman beringin berwarna coklat
kehitaman dan juga mempunyai akar gantung yang keluar dari batangnya. Daun
tanaman beringin tunggal berbentuk lonjong, daun tanaman beringin berhijau,
dengan panjang 3 sampai 6 cm, dengan tepian daun rata, yang mana letaknya
bersilang berhadapan. Bunga tanaman beringin tunggal, bunganya ini keluar dari
ketiak daun, kelopak bunga tanaman beringin berbentuk seperti corong serta berwarna
kuning kehijauan. Buah tanaman beringin bulat kecil, panjang 0.5 - 1 cm
berwarna hijau saat muda dan kemerahan saat tua. Pohon beringin berkembang biak
dengan cara stek dan biji. Tanaman beringin hidup dihutan dekat dengan
sungai, lereng bukit serta daerah pegunungan. Habitat pohon beringin
dataran rendah dan tinggi.
Ekologi
Bringin
(ficus benjamina) merupakan spesies
yang memiliki nilai ekologi yang sangat tinggi peranannya pada kawasasn hutan.
Beringin selain berfungsi sebagai tanaman penjaga erosi tanah dan penyimpan
cadangan air juga merupakan tanaman yang sangat disukai sebagai habitat satwa liar.
Beringin
merupakan sumber pakan untuk beberapa jenis burug, serangga, reptilia, ampibia
dan mamalia. Akar gantung pohon beringin merupakan tempat bermain untuk
beberapa jenis primata. Pada pohon beringin terjadi
suatu interaksi biotik yang sangat komplek. Sehingga oleh beberapa ahli
ekologi, pohon beringin sering dijadikan salah satu indikator bahwa hutan yang
bervegetasikan tanaman dari jenis Ficus spp. adalah hutan yang dalam kondisi
klimaks atau dalam proses suksesi menuju klimaks.
Akar Jagung (Zea mays L.)
Morfologi dan anatomi
Biji tanaman jagung dikenal sebagai kernel terdiri
dari 3 bagian utama, yaitu dinding sel, endosperma dan embrio. Bagian biji ini
merupakan bagian yang terpenting dari hasil pemaneman. Bagian biji rata-rata
terdiri dari 10% protein, 70% karbohidrat dan 2.3% serat. Biji jagung juga
merupakan sumber dari vitamin A dan E. (Belfield dan Brown, 2008).
Akar pada tanaman jagung memiliki
akar serabut dengan mencapai kedalaman sekitar 8 m, meski demikian rata-rata
akar pada tanaman jagung hanya berada pada kisaran 2 m, selain serabut, akar
adventif juga akan muncul ketika tanaman jagung berumur dewasa yang berfungsi
memabntu mengkokohkan tegaknya batang jagung. Sedangkan anatomi akar jagung
terdiri dari epidermis, ground tissue, endodermis yang mengelilingi sistem
vaskular akar. Sistem vaskular terdiri dari xilem dan floem. Epidermis tersusun
atas sel-sel eliptik dan perhadapan dengan 2 lapis hipodermis.
Ekologi
Jagung merupakan tanaman daerah
beriklim hangat dengan kelembaban mencukupi. Daerah penyebaran di daerah tropis
dan subtropis. Jagung kurang cocok ditanam pada iklim agak kering atau di
ekuator. Pertumbuhan terbaik jagung yaitu tumbuh di daerah dengan suhu khusus
antara 21-30°C pada saat perbungaan jantan. Suhu minimum untuk perkecambahan
adalah 10°C. Tanaman ini memerlukan temperatur harian rata-rata
sekurang-kurangnya 20°C untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Akar Sirih (Piper betle L.)
Morfologi dan anatomi
Batang sirih
berwarna coklat kehijauan, berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat
keluarnya akar. Daunnya yang tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh
berselang-seling, bertangkai dan mengeluarkan bau yang sedap bila diremas.
Panjangnya sekitar 5-8 cm dan lebar 2-5 cm. Bunganya majemuk berbentuk bulir
dan terdapat daun pelindung ±1 mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan
panjangnya sekitar 1,5-3 cm dan terdapat dua benang sari yang pendek sedang
pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5-6 cm dimana terdapat kepala putik tiga
sampai lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan. Buahnya buah buni
berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan
berwarna coklat kekuningan.
Bagian daun tanaman sirih
memiliki bentuk serupa jantung. Daunnya tunggal dan pada bagian ujung cenderung
runcing. Daun ini tersusun dengan cara selang seling. Pada tiap daunnya
terdapat tangkai. Daun tersebut memiliki aroma yang cukup khas apabila diremas. Daun ini memiliki kisaran panjang antara 5 sampai 8 cm.
Lebarnya mulai dari 2 cm sampai 5 cm.
Ekologi
Tanaman
sirih mempunyai daerah persebaran yang luas, khususnya di kawasan tropis dan
subtropis. Tanaman sirih ditemukan di bagian Timur pantai Afrika, disekitar
pulau Zanzibar, Madagaskar, India ke Timur meliputi daratan Cina, kepulauan Bonim,
kepulauan Fiji, Malaysia, Indonesia dan kawasan Asia Tenggara lainnya. Menurut
Purseglov (1969) dan Burkill (1935) dalam Rostiana dkk (1991), tanaman sirih
berasal dari kawasan Malaysia Timur dan Tengah dan sejak dahulu tersebar
keseluruh daerah tropika Asia dan Afrika. Sedangkan Indonesia karena termasuk
dalam kawasan Malesia yang menurut Vavilov merupakan salah satu pusat
keanekaragaman genetika dari delapan pusat keanekaragaman tanaman dunia,
termasuk di dalamnya kelompok sirih-sirihan, maka Indonesia juga merupakan
salah satu tempat asal tanaman sirih.
Akar Mangga (Mangifera indica)
Morfologi dan anatomi
Mangga berakar tunggang yang
bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh cabang kecil-kecil dan dari cabang
kecil ini ditumbuhi bulu-bulu akar yang sangat halus. Akar tunggang pohon
mangga sangat panjang hingga bisa mencapai 6 m. Pemanjangan akar tunggang akan
berhenti bila mencapai permukaan air tanah. Akar cabang makin kebawah makin
sedikit, paling banyak akar cabang pada kedalaman lebih kurang 30-60 cm. Sedangkan anatominya mangga merupakan tanaman
berdivisi magnoliophyta dengan kelas magnoliopsida yang mana mempunyai ciri
anatomi yakni batang dan akar berkambium.
Ekologi
Mangga
(Mangifera indica) merupakan tanaman
buan tahuna berupa pohon yang berasal dari India. Tanaman ini kemudian menyebar
ke wilayah Asia Tenggara termasuk Malaysia dan Indonesia. Tanaman ini dapat
tumbuh pada ketinggian 1200 meter di atas permukaan laut dengan suhu optimum antara
24° - 27°C. Tanaman ini hidup di daerah tropis dengan curh hujan 1000
/tahun. Toleran dengan tingkat keasaman tanah atau pH 6 – 7,5 serta
kelembaban tanah 70% - 80% . (Teberlinds, 1987).
METODOLOGI
Tempat
dan waktu
Kegiatan
praktikum morfologi dan anatomi tumbuhan ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah
dan Konservasi, Fakultas Pertanian, Universitas Muslim Indonesia, Makassar.
Pada hari Minggu, 25 Oktober 2015 pukul 08:00 – 12:00 Wita.
Alat
dan bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini diantaranya pulpen,
penghapus, penggaris, silet, pensil warna, kertas HVS A4, cutter dan buku
gambar. Sedangkan bahan yang disiapkan adalah akar mangga, akar jagung, akar
bakau, akar sirih, dan akar beringin.
Cara
kerja
Adapun cara kerja pada saat praktikum,
yaitu:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam
kegiatan praktikum.
2. Bagi buku gambar menjadi 2 kolom dengan menggunakan
pensil dan mistar, yaitu kolom untuk klasifikasi akar, gambaran bentuk akar yang
dibawa.
3. Amati bentuk akar dari setiap jenis akar yang
dibawa, kemudian gambar bentuk-bentuk akar tersebut pada kolom-kolom yang sudah
dibuat tadi.
4. Beri keterangan pada gambar berupa klasifikasi tanaman
dan bagian-bagiannya.
5. Warnai gambar akar dengan menggunakan pensil warna
sesuai dengan warna aslinya
6. Amati perbedaan antara akar mangga,
bakau, Sirih, beringin, dan jagung.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
No
|
Gambar
|
Klasifikasi
|
1
|
Akar
bakau (Rhizophora mangle)
|
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Super Divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Malpighiales
Famili
: Rhizoporaceae
Genus : Rhizopora
Spesies :
Rhizopora mangle
|
2
|
Akar
beringin (Ficus benjamina L.)
|
Kingdom
: Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi
: Magnoliophyta
Super
Divisi : Spermatophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo
: Sapindales
Famili
: Anacardiaceae
Genus
: Mangifera
Spesies
: Mangifera indica L.
|
3
|
Akar jagung (Zea mays L.)
|
Kingdom :
Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Super
Divisi : Spermatophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub
Kelas :
Commelinidae
Ordo : Poales
Famili
: Poaceae
Genus :
Zea
Spesies : Zea mays L.
|
4
5
|
Akar sirih (Piper betle L.)
Akar
Mangga ( Mangifera indica L.)
|
Kingdom :
Plantae
Subkingdom
: Tracheobionta
Divisi :
Magnoliophyta
Super Divisi : Spermatophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub Kelas : Magnoliidae
Ordo
: Piperales
Famili
: Piperacea
Genus
: Piper
Spesies
: Piper betle L.
|
Kingdom :
Plantae
Subkingdom :Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera indica L.
|
Pembahasan
Akar beringin
Beringin (Ficus benjamina) memiliki sistem perakaran tunggang. Namun beringin juga memiliki akar tambahan yaitu akar gantung. Akar gantung adalah akar yang keluar dari bagian atas tanah, menggantung di udara dan tumbuh kearah tanah. Akar ini hanya dapat menolong menyerap air dan gas dari. Apabila mencapai tanah, bagian yang masuk tanah lalu berperan seperti akar biasa, menyerap air dan zat makanan dari tanah. Bagian yang ada di atas tanah seringkali berubah menjadi batang.
Beringin (Ficus benjamina) memiliki sistem perakaran tunggang. Namun beringin juga memiliki akar tambahan yaitu akar gantung. Akar gantung adalah akar yang keluar dari bagian atas tanah, menggantung di udara dan tumbuh kearah tanah. Akar ini hanya dapat menolong menyerap air dan gas dari. Apabila mencapai tanah, bagian yang masuk tanah lalu berperan seperti akar biasa, menyerap air dan zat makanan dari tanah. Bagian yang ada di atas tanah seringkali berubah menjadi batang.
Akar bakau
Bakau (Rhizopora mangle) memiliki jenis akar nafas. Akar nafas yaitu cabang-cabang akar yang tumbuh tegak lurus ke atas sehingga muncul dari permukaan tanah atau air tempat tumbuhnya tumbuhan. Jika dibelah, akar ini mempunyai liang atau celah untuk jalan masuknya udara yang diperlukan dalam pernafasan.
Bakau (Rhizopora mangle) memiliki jenis akar nafas. Akar nafas yaitu cabang-cabang akar yang tumbuh tegak lurus ke atas sehingga muncul dari permukaan tanah atau air tempat tumbuhnya tumbuhan. Jika dibelah, akar ini mempunyai liang atau celah untuk jalan masuknya udara yang diperlukan dalam pernafasan.
Akar Jagung
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman. Akar pada tanaman jagung terdiri dari epidermis, ground tissue, endodermisyang mengelilingi sistem vaskular akar. Sistem vaskular terdiri dari xilem dan floem. Epidermis tersusun atas sel-sel eliptik dan perhadapan dengan 2 lapis hipodermis.
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman. Akar pada tanaman jagung terdiri dari epidermis, ground tissue, endodermisyang mengelilingi sistem vaskular akar. Sistem vaskular terdiri dari xilem dan floem. Epidermis tersusun atas sel-sel eliptik dan perhadapan dengan 2 lapis hipodermis.
Akar Sirih
Sirih yang nama latinnya Piper betle L. memiliki jenis akar pelekat. Akar Pelekat adalah akar yang keluar dari buku-buku batang tumbuhan memanjat dan berguna untuk menempel pada penunjangnya saja.
Sirih yang nama latinnya Piper betle L. memiliki jenis akar pelekat. Akar Pelekat adalah akar yang keluar dari buku-buku batang tumbuhan memanjat dan berguna untuk menempel pada penunjangnya saja.
Akar Mangga
Mangga (Mangifera indica) memiliki system perakaran tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh cabang kecil-kecil, cabang kecil ini ditumbuhi bulu-bulu akar yang sangat halus. Akar tunggang pohon mangga sangat panjang hingga bisa mencapai 6 m. Pemanjangan akar tunggang akan berhenti bila mencapai permukaan air tanah. akar cabang makin kebawah makin sedikit, paling banyak akar cabang pada kedalaman lebih kurang 30 – 60 cm.
Mangga (Mangifera indica) memiliki system perakaran tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh cabang kecil-kecil, cabang kecil ini ditumbuhi bulu-bulu akar yang sangat halus. Akar tunggang pohon mangga sangat panjang hingga bisa mencapai 6 m. Pemanjangan akar tunggang akan berhenti bila mencapai permukaan air tanah. akar cabang makin kebawah makin sedikit, paling banyak akar cabang pada kedalaman lebih kurang 30 – 60 cm.
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
Setelah
melakukan praktikum morfologi dan anatomi tanaman, maka dapat disimpulkan bahwa Akar
murupakan tempat masuknya mineral (zat-zat hara) dari tanah menuju ke seluruh
bagian tumbuhan. Akar merupakan kelanjutan sumbu tumbuhan. Pada
gymnospermae dan dikotil, akar tersebut berkembang dan membesar menjadi akar primer
dengan cabang yang berukuran kecil yang disebut akar tunggang.
Setiap tanaman pasti mempunyai sistem perakaran
masing-masing. Jagung merupakan tanaman dengan sistem perakaran serabut dan
akan muncul akar adventif untuk menopang batang. Mangga memiliki perakaran
tunggang, memiliki batang akar, cabang akar, serabut akar dan rambut. Akar beringin juga memiliki sistem
perakaran tunggang. Bakau memiliki akar sebagai akar nafas. Sedangkan
sirih memiliki sistem akar pelekat.
Tanah pada
habitat bakau adalah anaerobik (hampa udara) bila berada di bawah air. Beberapa
spesies memiliki sistem perakaran khusus yang disebut akar udara yang cocok
untuk kondisi tanah yang anaerobik. Ada
beberapa tipe perakaran, yaitu akar tunjang, akar napas, akar lutut, dll. Semua
spesies mangrove memproduksi buah yang biasanya disebarkan melalui air.
Sedangkan, secara anatomi akar tumbuhan mangrove yang terspesialisasi sama
dengan akar tumbuhan dikotil yang lain. Struktur akar pada sayatan melintang
dapat dibagi atas lima bagian utama yaitu epidermis korteks, endodermis,
perisikel dan empulur namun jaringan epidermis pada sayatan melintang akar.
Tanaman beringin merupakan tanaman pohon yang berukaran
besar, dengan diameter batangnya bisa sampai 2 m lebih, yang mana tingginya
bisa sampai 25 m. Batang tanaman beringin tegak agak bulat, dengan struktur
permukaan kasar, batang tanaman beringin berwarna coklat kehitaman dan juga
mempunyai akar gantung yang keluar dari batangnya. Daun tanaman beringin
tunggal berbentuk lonjong, daun tanaman beringin berhijau, dengan panjang 3
sampai 6 cm, dengan tepian daun rata, yang mana letaknya bersilang berhadapan.
Akar pada tanaman jagung memiliki akar serabut dengan
mencapai kedalaman sekitar 8 m, meski demikian rata-rata akar pada tanaman
jagung hanya berada pada kisaran 2 m, selain serabut, akar adventif juga akan
muncul ketika tanaman jagung berumur dewasa yang berfungsi memabntu
mengkokohkan tegaknya batang jagung.
Batang sirih berwarna coklat
kehijauan, berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya
yang tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling,
bertangkai dan mengeluarkan bau yang sedap bila diremas. Panjangnya sekitar 5-8
cm dan lebar 2-5 cm. Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung
±1 mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5-3 cm
dan terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar
1,5-6 cm dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan
hijau kekuningan.
Mangga berakar
tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh cabang kecil-kecil
dan dari cabang kecil ini ditumbuhi bulu-bulu akar yang sangat halus. Akar
tunggang pohon mangga sangat panjang hingga bisa mencapai 6 m. Pemanjangan akar
tunggang akan berhenti bila mencapai permukaan air tanah. Akar cabang makin
kebawah makin sedikit, paling banyak akar cabang pada kedalaman lebih kurang
30-60 cm.
Saran
Untuk
mencapai praktikum yang lebih baik, waktu harus dipergunakan sebaik-baiknya serta
keaktifan dalam melakukan praktek harus diperhatikan. Demi
kelancaran proses praktikum, kami meminta dengan hormat kepada dosen pembimbing untuk menyediakan alat-alat praktikum.
DAFTAR
PUSTAKA
Belfield,
Stephanie & Brown, Christine. 2008. Field Crop Manual: Maize (A Guide to Upland Production in Cambodia).
Canberra
Tjitrosoepomo,Gembong.2000.Morfologi Tumbuhan.Yogyakarta:Gadjah
Mada UniversityPress.
http://id.m.wikipedia.org/wiki/jagung
.Diakses pada tanggal 27 Oktober 2015.
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Sirih.Diakses
pada tanggal 27 Oktober 2015.
http://id.m.wikipedia.org/wiki/bakau.Diakses
pada tanggal 27 Oktober 2015.
http://id.m.wikipedia.org/wiki/beringin.Diakses
pada tanggal 27 Oktober 2015.
http://id.m.wikipedia.org/wiki/mangga. Diakses pada tanggal 27 Oktober 2015
LEMBAR ASISTENSI
NO
|
Tanggal/Bulan/Tahun
|
Paraf
|
|
Asisten
1
|
Asisten
2
|
||
1.
|
|||
2.
|
|||
3.
|
|||
4.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar