
Tugas
Kelompok
MAKALAH
PENYUSUNAN KALIMAT


NAMA : NURMAYANI.S NAMA
: SULASTRI AYU
NIM
: 08320150011 NIM
: 08320150032
UNIVERSITAS
MUSLIM INDONESIA
TAHUN AKADEMIK
2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kami dapat menyelesaikan Makalah ini. Penyusunan Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia tentang Kalimat Penyusunan Kalimat. Selain itu tujuan dari penyusunan Makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang pengetahuan Bahasa secara meluas.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kami dapat menyelesaikan Makalah ini. Penyusunan Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia tentang Kalimat Penyusunan Kalimat. Selain itu tujuan dari penyusunan Makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang pengetahuan Bahasa secara meluas.
Dalam menyelesaikan Makalah ini, Kami telah banyak
mendapatkan bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini kami ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1. Ibu Ihramsari Akidah selakau
Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang
telah memberikan tugas mengenai makaliah
ini sehingga pengetahuan kami dalam penulisan Makalah ini semakin bertambah.
2. Kedua orang
tua kami, yang senantiasa memberikan do’a serta dukungan baik moril maupun
materil.
3. Teman-teman
kami yang telah memberikan semangat dan dukungan sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah ini.
4. Pihak-pihak
yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang turut membantu penyusunan Makalah
ini.
Selain untuk
menambah wawasan dan pengetahuan penyusun, makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia . Makalah
ini membahas tentang penyusunan kalimat.
Tak ada
gading yang tak retak Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif
dari pembaca sangat penyusun harapkan untuk penyempurnaan makalah-makalah
selanjutnya.
Makassar , Oktober 2015
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar i
Daftar
Isi
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.
Latar belakang
1
2.
Rumusan masalah
1
3.
Tujuan pembahasan 1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kata dan
Kalimat 2
2.
bagian-bagian dari
kalimat 3
3.
Kalimat tunggal dengan
kalimat majemuk 4
4. kalimat majemuk bertingkat 5
5. kalimat efektif 6
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
2.
Saran
Daftar
Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kalimat merupakan
primadona dalam kajian bahasa. Hal ini disebabkan antara lain karena dengan
perantaraan kalimatlah seorang guru atau dosen dapat menyampaikan maksud secara
lengkap dan jelas.Satuan bentuk bahasa yang sudah kita kenal sebelum sampai
pada ttaran kalimat adalah kata (mis.tidak ) dan frasa atau kelompok kata (mis. tidak
tahu). Kata dan frasa tidak dapat mengungkapkan suatu maksud secara lengkap
dan jelas, kecuali jika kata dan frasa itu sedang berperan dalam kalimat minor
atau merupakan jawaban sebuah pernyataan. Untuk dapat berkalimat dengan baik
perlu kita pahami terlebih dahulu sturuktur dasar suatu kalimat.
Bahasa
adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama anggota
masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau
perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa yang digunakan
itu hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan,
diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau pembaca.
Kalimat yang dapat mencapai sasarannya secara baik disebut dengan kalimat
efektif.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah perbedaan kata dengan Kalimat?
2. Apa saja bagian-bagian dari kalimat?
3. Apakah perbedaan Kalimat tunggal dengan kalimat majemuk?
4. Apa itu kalimat majemuk
bertingkat?
5. Apa itu kalimat efektif?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa perbedaan kata dengan Kalimat
2. Untuk mengetahui bagian-bagian dari kalimat
3.
Untuk mengetahui perbedaan Kalimat
tunggal dengan kalimat majemuk
4.
Untuk mengetahui Apa itu kalimat majemuk
bertingkat?
5. Untuk mengetahui apa itu kalimat efektif.
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Pengertian Kata dan kalimat
Kata adalah suatu unit dari suatu bahasa yang mengandung
arti dan terdiri dari satu atau lebih morfem. Umumnya kata terdiri dari satu
akar kata tanpa atau dengan beberapa afiks. Gabungan kata-kata dapat membentuk
frasa, klausa, atau kalimat.
Contoh:
Mangga! (dari kata)
Mangga manis! (dari frasa)
Andik membeli mangga manis. (dari klausa)
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan kesatuan
pikiran (Widjono, 2007). Kalimat dapat dibedakan menjadi bahasa lisan dan
bahasa tulis. Dalam bahasa lisan,
kalimat adalah satuan bahasa yang terbentuk atas gabungan kata dengan kata,
gabungan kata dengan frasa, atau gabungan frasa dengan frasa, yang minimal
berupa sebuah klausa bebas yang minimal mengandung satu subjek dan prediket,
satuan bahasa itu didahului oleh suatu kesenyapan awal, diselingi atau tidak
diselingi oleh kesenyapan antara dan diakhiri dengan kesenyapan akhir yang
berupa intonasi final, yaitu intonasi berita, tanya, intonasi perintah, dan
intonasi kagum. Dalam bahasa tulis,
kalimat adalah satuan bahasa yang diawali oleh huruf kapital, diselingi atau
tidak diselingi tanda koma (,), titik dua (:), atau titik koma (;), dan
diakhiri dengan lambang intonasi final yaitu tanda titik (.), tanda tanya (?),
atau tanda seru (!). Adapun ciri- ciri kalimat yaitu :
a.
Dalam bahasa lisan diawali dengan
kesenyapan dan diakhiri dengan kesenyapan. Dalam bahasa tulis diawali dengan
huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru.
b.
Sekurang-kurangnya terdiri dari atas
subjek dan prediket.
c.
Predikat transitif disertai objek,
prediket intransitif dapat disertai pelengkap.
d.
Mengandung pikiran yang utuh.
e.
Mengandung urutan logis, setiap kata
atau kelompok kata yang mendukung fungsi (subjek, prediket, objek, dan
keterangan) disusun dalam satuan menurut fungsinya.
f.
Mengandung satuan makna, ide, atau
pesan yang jelas.
2. Bagian- bagian kalimat
Setiap kalimat memiliki unsur penyusun kalimat.
Gabungan dari unsur-unsur kalimat akan membentuk kalimat yang mengandung arti.
Unsur-unsur inti kalimat antara lain SPOK :
-Subjek / Subyek (S)
- Predikat (P)
- Objek / Obyek (O)
- Keterangan (K)
Kalimat Lengkap
Kalimat lengkap adalah kalimat yang setidaknya terdiri dari gabungan minimal satu buah subyek dan satu buah predikat. Kalimat Majas termasuk ke dalam kalimat lengkap. Contoh kalimat Lengkap
- Presiden SBY (S) membeli (P) buku gambar (O)
- Si Jarwo (S) Pergi (P)
- PKI (S) digagalkan (P) TNI (O)
-Subjek / Subyek (S)
- Predikat (P)
- Objek / Obyek (O)
- Keterangan (K)
Kalimat Lengkap
Kalimat lengkap adalah kalimat yang setidaknya terdiri dari gabungan minimal satu buah subyek dan satu buah predikat. Kalimat Majas termasuk ke dalam kalimat lengkap. Contoh kalimat Lengkap
- Presiden SBY (S) membeli (P) buku gambar (O)
- Si Jarwo (S) Pergi (P)
- PKI (S) digagalkan (P) TNI (O)
Kalimat
Tidak Lengkap
Kalimat tidak lengkap adalah kamilat yang tidak sempurna karena hanya memiliki sabyek saja, predikat saja, objek saja atau keterangan saja. Kalimat tidak lengkap dapat berupa semboyan, salam, perintah, pertanyaan, ajakan, jawaban, seruan, larangan, sapaan dan kekaguman. Contoh kalimat tak lengkap :
- Selamat sore
- Silakan Masuk!
- Kapan menikah?
- Hei, Kawan...
Kalimat Aktif
Kalimat Aktif adalah kalimat di mana subyeknya melakukan suatu perbuatan atau aktifitas. Kalimat aktif biasanya diawali oleh awalan me- atau ber- - Ayah membeli daging .Contoh:
- Kadir merayu gadis desa
- Bang Jajang bertemu Juminten
Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subyeknya dikenai suatu perbuatan atau aktifitas. Kalimat pasif biasanya diawali oleh awalan ter- atau di-
- Pak Lurah dimintai pertanggung jawaban oleh Pak Camat
- Ayam dipukul Kucing
- Bunga anggrek hitam itu terinjak si lay
Kalimat tidak lengkap adalah kamilat yang tidak sempurna karena hanya memiliki sabyek saja, predikat saja, objek saja atau keterangan saja. Kalimat tidak lengkap dapat berupa semboyan, salam, perintah, pertanyaan, ajakan, jawaban, seruan, larangan, sapaan dan kekaguman. Contoh kalimat tak lengkap :
- Selamat sore
- Silakan Masuk!
- Kapan menikah?
- Hei, Kawan...
Kalimat Aktif
Kalimat Aktif adalah kalimat di mana subyeknya melakukan suatu perbuatan atau aktifitas. Kalimat aktif biasanya diawali oleh awalan me- atau ber- - Ayah membeli daging .Contoh:
- Kadir merayu gadis desa
- Bang Jajang bertemu Juminten
Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subyeknya dikenai suatu perbuatan atau aktifitas. Kalimat pasif biasanya diawali oleh awalan ter- atau di-
- Pak Lurah dimintai pertanggung jawaban oleh Pak Camat
- Ayam dipukul Kucing
- Bunga anggrek hitam itu terinjak si lay
3. Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk
a. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang
hanya terdiri dari unsur Subjek dan Predikat saja. Namun kalimat tunggal bisa
juga diikuti dengan objek dan keterangan. Berdasarkan jenis predikatnya,
kalimat tunggal terdiri dari beberapa jenis yaitu:
·
Kalimat
Nominal
Kalimat
tunggal nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata benda.Contoh:
Ayahnya guru
di SMA.
S p K
·
Kalimat
Verbal
Kalimat
tunggal verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja. Contoh:
Shinta menangis
semalaman
S
P K
·
Kalimat
Adjektival
Kalimat ini memiliki Predikat yang
berupa kata sifat.Contoh:
Rumahnya sangat besar
S P
·
Kalimat
Numeral
Kalimat tunggal numeral memiliki
predikat berupa kata bilangan.Contoh:
Yang datang 10 orang
S P
·
Kalimat
Preposisional
Kalimat ini predikatnya berupa
kata depan atau preposisioanal. Contoh:
Ibunya dari Jawa Barat
S P
Perluasan
Kalimat Tunggal
Perluasan
kalimat tunggal bisa dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut.
1.
Menambahkan unsur baru seperti keterangan atau pelengkap.
Contoh:
Pemburu membakar
hutan kemarin malam
S P O K
Kalimat
tersebut mengalami perluasan dengan ditambahkan keterangan waktu kemarin malam.
2.
Memperluas unsur-unsur yang ada seperti subjek dan predikat.
Contoh:
Paman
yang tinggal di Bandung akan datang
S
P
Kalimat
tersebut mengalami perluasan pada unsur subjek.
2. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki 2 klausa atau lebih yang
digabungkan kedalam satu kalimat dengan menggunakan Konjungsi atau kata
penghubung. Kalimat majemuk digolongkan menjadi 3 jenis kalimat yaitu kalimat
majemuk setara, bertingkat, dan campuran.
a. Kalimat
Majemuk Setara
Kalimat
majemuk setara adalah kalimat yang memiliki 2 klausa yang sejajar atau
sederajat. Kalimat ini biasanya dihubungkan dengan konjungsi berupa dan, lalu, kemudian, tetapi, atau, bahkan.
Ayah membaca Koran dan ibu menonton televisi.
Klausa1= Ayah membaca ; Klausa 2= Ibu menonton
televisi
Contoh:
- Budi pergi ke sekolah sedangkan Andi tinggal di rumah.
- Budi anak yang pintar, tetapi kakaknya lebih pintar.
- Angga tidak lulus ujian, karena dia tidak belajar.
- Budi anak yang pintar, bahkan gurunya pun mengakuinya.
- Setelah membersihkan pekarangan rumah, kemudian dia membakar sampah.
b. Kalimat
Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk ini memiliki 2 klausa
yang hubungannya tidak sejajar. Di dalam kaliamat ini terdapat klausa yang
berkedudukan sebagai induk kalimat dan anak kalimat. konjungsi penghubung
kalimat ini adalah jika, ketika, walaupun, bahwa, bagaikan, sebab, sehingga dan
dengan.
Para petani pergi ke sawah sebelum
matahari terbit
Induk kalimat= Para petani pergi ke
sawah ; anak kalimat= matahari terbit
Contoh:
- Aku sudah tertidur, ketika ayahku pulang.
- Jika aku menjadi juara kelas, Ayah akan memberiku hadiah.
- Walupun dia sangat kaya, hidupnya sederhana.
- Wanita yang memakai baju merah itu temanku waktu waktu kecil.
- Tingkah lakunya menunjukan bahwa dia anak yang nakal.
c. Kalimat
Majemuk Campuran
Kalimat majemuk campuran adalah kalimat
yang menghubungkan kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.
Biasanya kalimat majemuk campuran memiliki klausa lebih dari 2.
Contoh:
Pekerjaan itu telah selesai ketika
ayahku datang dan ibu sudah menyiapkan makan malam.
Induk kalimat= Pekerjaan itu telah
selesai.
Anak kalimat= Ayah datang.
Anak kalimat= Ibu sudah menyiapkan makan
malam.
Contoh:
- Indonesia negara maritim, tetapi Indonesia menghadapi kendala serius dalam hal tekhnologi sehingga pemanfaatannya tidak optimal.
- Semua temanku telah pulang, ketika aku datang padahal hari masih cerah.
- Pamanku memberitahukan bahwa dia akan dataang dan aku sangat senang.
4. Kalimat
Efektif
Kalimat
efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur/penulisnya
secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula.
Efektif dalam hal ini adalah ukuran kalimat yang memiliki kemampuan menimbulkan
gagasan atau pikiran pada pendengar atau pembaca. Dengan kata lain, kalimat
efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara
secara tepat sehingga pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan
mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau
pembicaranya.Kalimat efektif syarat-syarat sebagai berikut:
1. Secara
tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya.
2. mengemukakan
pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca dengan yang
dipikirkan pembaca atau penulisnya.
a.
Ciri-ciri Kalimat Efektif
Kesejajaran
Memiliki
kesamaan bentukan/imbuhan. Jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja
berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- pula.
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya
ke pinggir jalan.
Kalimat
tersebut tidak memiliki kesejajaran antara predikat-predikatnya. Yang satu
menggunakan predikat aktif, yakni imbuhan me-, sedang yang satu lagi
menggunakan predikat pasif, yakni menggunakan imbuhan di-.
Kalimat
itu harus diubah :
1.
Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan
2.
Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan.
Kehematan
Kalimat
efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Kata-kata yang
berlebih. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimat.
Bunga-bunga
mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya.
Pemakaian
kata bunga-bunga dalam kalimat di atas tidak perlu. Dalam kata
mawar,anyelir,dan melati terkandung makna bunga.
Kalimat
yang benar adalah:
Mawar,anyelir,
dan melati sangat disukainya.
Penekanan
Kalimat
yang dipentingkan harus diberi penekanan.
Caranya:
•
Mengubah posisi dalam kalimat, yakni
dengan cara meletakkan bagian yang penting di depan kalimat.
Contoh
:
1.
Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan
lain
2.
Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini.
•
Menggunakan partikel; penekanan bagian
kalimat dapat menggunakan partikel –lah, -pun, dan –kah.
Contoh
:
1.
Saudaralah yang harus bertanggung jawab dalam soal itu.
2.
Kami pun turut dalam kegiatan itu.
3.
Bisakah dia menyelesaikannya?
•
Menggunakan repetisi, yakni dengan mengulang-ulang kata yang dianggap penting.
Contoh
:
Dalam
membina hubungan antara suami istri, antara guru dan murid, antara orang tua
dan anak, antara pemerintah dan rakyat, diperlukan adanya komunikasi dan sikap
saling memahami antara satu dan lainnya.
•
Menggunakan pertentangan, yakni
menggunakan kata yang bertentangan atau berlawanan makna/maksud dalam bagian
kalimat yang ingin ditegaskan.
Contoh
:
1.
Anak itu tidak malas, tetapi rajin.
2.
Ia tidak menghendaki perbaikan yang sifatnya parsial, tetapi total dan
menyeluruh.
Kelogisan
Kalimat
efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat
harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.
Contoh
:
Waktu
dan tempat saya persilakan.
Kalimat
ini tidak logis/tidak masuk akal karena waktu dan tempat adalah benda mati yang
tidak dapat dipersilakan. Kalimat tersebut harus diubah misalnya ;
Bapak
penceramah, saya persilakan untuk naik ke podium.
Kesepadanan
Yang
dimaksud dengan kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan
struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh
kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.
Kesepadanan
kalimat itu memiliki beberapa ciri, seperti tercantum di bawah ini:
*
Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat dengan jelas.
Ketidakjelasan
subjek atau predikat suatu kalimat tentu saja membuat kalimat itu tidak efektif.
Kejelasan subjek dan predika
suatu
kalimat dapat dilakukan dengan menghindarkan pemakaian kata depan di, dalam
bagi untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya di depan
subjek.
Contoh:
a.
Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Salah)
b.
Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Benar).
Keparalelan
Yang
dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam
kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan nomina. Kalau bentuk
pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba.
Contoh:
a.
Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.
b.Tahap
terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, memasang
penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.
Ketegasan
Yang
dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada
ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat
itu memberi penekanan atau penegasan pada penonjolan itu. Ada berbagai cara
untuk membentuk penekanan dalam kalimat.
Kepaduan
Yang
dimaksud dengan kepaduan ialah kepaduan ialah kepaduan pernyataan dalam kalimat
itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.
a.Kalimat yang padu tidak bertele-tele
dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak
simetris.Oleh
karena itu, kita hindari kalimat yang panjang dan bertele-tele.
Misalnya:
Kita
harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah
terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu dan yang secara tidak sadar
bertindak keluar dari kepribadian manusia Indonesia dari sudut kemanusiaan yang
adil dan beradab
b.Kalimat
yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam
kalimat-kalimat
yang berpredikat pasif persona.
Contoh:
Surat
itu saya sudah baca.
Saran
yang dikemukakannya kami akan pertimbangkan.
Kalimat
di atas tidak menunjukkan kepaduan sebab aspek terletak antara agen dan verbal.
Seharusnya kalimat itu berbentuk
a.
Surat itu sudah saya baca.
b.
Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.
c.Kalimat
yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau tentang
antara
predikat kata kerja dan objek penderita.
Perhatikan
kalimat ini :
a.
Mereka membicarakan daripada kehendak rakyat.
b.
Makalah ini akan membahas tentang desain interior pada rumah-rumah adat.
Seharusnya:
a.
Mereka membicarakan kehendak rakyat.
b.
Makalah ini akan membahas desain interior pada rumah-rumah adat.
b.
Struktur Kalimat
Efektif
Struktur
kalimat efektif haruslah benar. Kalimat itu harus memiliki kesatuan
bentuk, sebab kesatuan bentuk itulah yang menjadikan adanya kesatuan arti.
Kalimat yang strukturnya benar tentu memiliki kesatuan bentuk dan sekaligus
kesatuan arti. Sebaliknya kalimat yang strukturnya rusak atau kacau, tidak
menggambarkan kesatuan apa-apa dan merupakan suatu pernyataan yang salah.
Jadi,
kalimat efektif selalu memiliki struktur atau bentuk yang jelas. Setiap unsur
yang terdapat di dalamnya (yang pada umumnya terdiri dari kata) harus menempati
posisi yang jelas dalam hubungan satu sama lain. Kata-kata itu harus diurutkan
berdasarkan aturan-aturan yang sudah dibiasakan. Tidak boleh menyimpang, aalagi
bertentangan. Setiap penyimpangan biasanya akan menimbulkan kelainan yang tidak
dapat diterima oleh masyarakat pemakai bahasa itu.
Misalnya, Anda
akan menyatakan Saya menulis surat buat papa. Efek yang ditimbulkannya akan
sangat lain, bila dikatakan:
1.
Buat Papa menulis surat saya.
2.
Surat saya menulis buat Papa.
3.
Menuis saya surat buat Papa.
4.
Papa saya buat menulis surat.
5.
Saya Papa buat menulis surat.
6.
Buat Papa surat saya menulis.
Walaupun
kata yang digunakan dalam kalimat itu sama, namun terdapat kesalahan. Kesalahan
itu terjadi karena kata-kata tersebut (sebagai unsur kalimat) tidak jelas
fungsinya. Hubungan kata yang satu dengan yang lain tidak jelas. Kata-kata itu
juga tidak diurutkan berdasarkan apa yang sudah ditentukan oleh pemakai bahasa.
BAB
III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Kata adalah suatu unit dari suatu bahasa
yang mengandung arti dan terdiri dari satu atau lebih morfem
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan kesatuan
pikiran (Widjono, 2007). Kalimat dapat dibedakan menjadi bahasa lisan dan
bahasa tulis. Dalam bahasa lisan,
kalimat adalah satuan bahasa yang terbentuk atas gabungan kata dengan kata,
gabungan kata dengan frasa, atau gabungan frasa dengan frasa, yang minimal
berupa sebuah klausa bebas yang minimal mengandung satu subjek dan prediket,
satuan bahasa itu didahului oleh suatu kesenyapan awal, diselingi atau tidak
diselingi oleh kesenyapan antara dan diakhiri dengan kesenyapan akhir yang
berupa intonasi final, yaitu intonasi berita, tanya, intonasi perintah, dan
intonasi kagumKalimat tunggal adalah kalimat yang
hanya terdiri dari unsur Subjek dan Predikat saja. Namun kalimat tunggal bisa
juga diikuti dengan objek dan keterangan. Berdasarkan jenis predikatnya
Kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki 2 klausa atau lebih
yang digabungkan kedalam satu kalimat dengan menggunakan Konjungsi atau kata
penghubung.
Kalimat efektif
adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat
sehingga pndengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas
dan lengkap seperti apa yang dimasud oleh penulis atau pembicaranya.
Unsur-unsur
dalam kalimat meliputi : subjek (S), prediket (P), objek (O), pelengkap (Pel),
dan keterangan (Ket).
Ciri-ciri kalimat
efektif yaitu : Kesepadanan, keparalelan,
ketegasan, kehematan, kecermatan, kepaduan, kelogisan.
b. Saran
Pada
kenyataannya, pembuatan makalah ini masih bersifat sangat sederhana dan simpel.
Serta dalam Penyusunan makalah ini pun masih memerlukan kritikan dan saran bagi
pembahasan materi tersebut.
Daftar
Pustaka
Ali, Lukman dkk. 1991. Petunjuk Praktis
Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Badudu, J.S. 1983. Membina Bahasa
Indonesia baku. Bandung: Pustaka Prima.
Finoza, Lamuddin. 2002.. Komposisi
Bahasa Indonesia. Jakarta: Insan Mulia.
Razak, Abdul. 1985. Kalimat Efektif.
Jakarta: Gramedia.
http:////Pengertian, Ciri, dan
Penggunaan Kalimat Efektif.html.
http://dayintapinasthika.wordpress.com/2013/01/02/contoh-kalimat-efektif-dan-kalimat-tidak-efektif/
http://arifharypurnomo.blogspot.com/2013/10/kalimat-efektif-ciri-ciri-dan-contoh.html
ii
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapussangat membantu untuk persentase nnti
BalasHapusAlhmdullilah klo membantu 😊
BalasHapusAlhmdullilah klo membantu 😊
BalasHapus