LAPORAN
PRAKTIKUM III
PARTICLE DENSITY
KELOMPOK
1
NURMAYANI
S.
08320150011
LABORATORIUM
TANAH DAN KONSERVASI LINGKUNGAN
PROGRAM
STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2016
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Partikel density didefenisikan
sebagai berat dari suatu padatan tanah. Jelasnya yang dimaksud volume tanah
disini adalah volume tanah saja. Jadi tidak termasuk volume ruang-ruang yang
terdapat diantara zarah-zarah. Partkel density dinyatakan dalam
berat tanah persatuan volume tanah, jadi dalam 1 cm3 padatan tanah
beratnyaadalah 2,6 gram, maka partikel density tanah tersebut adalah 2,6
gram/cm3. Pada umumnya
kisaran partikel density tanah mineral kecil yakni antara 2,6-2,93 gram/cm3.
Hal ini disebabkan mineralkwarsa, feldspart dan silikat kolodal yang
merupakan komponen tanah sekitar angka tersebut. Plartikel density dapat
melibihi 2,75 gram/cm3, bila dalam tanah tersebut terdapt
mineral-mineral berat seperti magnetic, granet, epidet, sirkon, turmalin dan
hornblende. Besar ukuran dan caa teraturnya partikel tanh tidak terpengaruh
pada partikel density, akan tetapi kandungan bahan organik memberi pengaruh
besar pad apartikel density. tanah dengan kandungan bahan organik tinggi mempunyai partikel density
(kerapatan jenis) yang lebih rendah.
Bahan organik dikatakan
menjadi faktor penting karena pada lapisan vertisol mempunyai bahan organik yang
tinggi tetapi bahan organik tersebut mengalami pencucian oleh air hujan maka
secara otomatis bahan organik tersebut bergerak ke lapisan di bawahnya sehingga
bahan organik menjadi berkurang dan Particle Density-nya pun menjadi rendah.
Hal ini sesuai pendapat bahwa lapisan atas mengalami pencucian oleh air hujan
dimana bahan organiknya menjadi rendah maka Particle Density-nya pun ikut
menjadi rendah. Lapisan atas mempunyai partikel density yang lebih rendah dari pada lapisan
bawah karena ukuran dan cara tersusunnya partikel tanah tidak terpengaruh pada
partikel density tanah. Dan jelasnya bahwa dengan pengaruh kandungan bahan
organik yanglebih tinggi mempunyai nilai Partikel density yang rendah dibanding
tanah yang mengandung bahan organik yang rendah, nilai Pdnya akan semakin tinggi.
Pada umumnya
kisaran partikel density tanah – tanah mineral kecil adalah 2,6-2,93 gr/cm3.
Hal ini disebabkan mineral kwarsa, feldspart dan silikat koloida yang merupakan
komponen tanah sekitar angka tersebut. Jika dalam tanah terdapat
mineral-mineral berat sepereti magnetik, garmet, sirkom, tourmaline
dan hornblende, partikel density dapat melebihi 2,75 gr/cm3. besar ukuran dan
cara teraturnya partikel tanah tidak dapat berpengaru dengan partaken density.
Ini salah satu pebnyebab tanah lapisan atas mempunyai nilai partikel density
yang lebih rendah dibandingkan dengan lapisan bawahnya.karena banyak mengandung
bahan organik. Berdasarkan
uraian diatas, maka perlu dilakukan percobaan mengenai partikel density agar
kita mengetahui tentang partikel density pada tiap-tiap lapisan tanah.
Tujuan Praktikum
Tujuan diadakannya praktikum
tentang partikel density adalah untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang partikel density itu dan faktor-faktor apa
saja yang mempengaruhi partikel density.
Kegunaan
Praktikum
Kegunaan diadakannya praktikum
tentang partikel density adalah untuk mengetahui tinggi atau rendahnya tingkat
partikel density pada tanah untuk disesuaikan dengan keadaan dan pertumbuhan
tanaman.
TINJAUAN PUSTAKA
Particle Density
Partikel density adalah berat
tanah kering persatuan volume partikel-partikel tanah (jadi tidak termasuk
pori-pori tanah). Tanah mineral mempunyai partikel density yaitu 2,65 gr/cm3.
Dengan mengetahui besarnya nilai partikel density dan bulk density, maka dapat
dihitung banyaknya persentase (%) pori-pori tanah. Kandungan bahan organik
memberikan pengaruh pada partikel density (Hardjowigeno, 2003).
Untuk menentukan kepadatan
partikel tanah, pertimbangan hanya diberikan untuk partikel yang kuat. Oleh
karena itu, kerapatan partikel setiap tanah merupakan suatu tetapan dan tidak
bervariasi menurut jumlah ruang partikel. Hal ini didefinisikan sebagai massa
tiap unit volume partikel tanah dan sering kali dinyatakan dalam gram/cm3.
Untuk kebanyakan tanah mineral kerapatan partikelnya rata-rata sekitar 2,6
gram/cm3 (Foth, 1994).
partikel (bobot partikel)
adalah bobot massa partikel padat persatuan volume tanah, biasanya tanah
memiliki kerapatan partikel 2,6 gr/cm3. Kerapatan partikel erat
hubungannya dengan kerapatan massa. Hubungan kerapatan partikel dan kerapatan
massa dapat menentukan pori-pori pada tanah (Hanafiah, 2006).
Partikel density dinyatakan
dalam berat (gram tanah persatuan volume cm3) tanah. Jadi bila 1 cm3 padatan
tanah beratnya 2,6 gram, maka partikel density tanah tersebut adalah 2,6 gr/cm3
(Pairunan,1985). Bahan organik dikatakan menjadi faktor penting karena pada
lapisan vertisol mempunyai
bahan organik yang tinggi tetapi bahan organik tersebut mengalami pencucian
oleh air hujan maka secara otomatis bahan organik tersebut bergerak ke lapisan
di bawahnya sehingga bahan organik menjadi berkurang dan Particle Density-nya
pun menjadi rendah. Hal ini sesuai pendapat Hardjowigeno (2003), bahwa lapisan
atas mengalami pencucian oleh air hujan dimana bahan organiknya menjadi rendah
maka Particle Density-nya pun ikut menjadi rendah.
Pada umumnya
kisaran partikel density tanah – tanah mineral kecil adalah 2,6-2,93 gr/cm3.
Hal ini disebabkan mineral kwarsa, feldspart dan silikat koloida yang merupakan
komponen tanah sekitar angka tersebut. Jika dalam tanah terdapat
mineral-mineral berat sepereti magnetik, garmet, sirkom, tourmaline
dan hornblende, partikel density dapat melebihi 2,75 gr/cm3. besar ukuran dan
cara teraturnya partikel tanah tidak dapat berpengaru dengan partaken density.
Ini salah satu pebnyebab tanah lapisan atas mempunyai nilai partikel density
yang lebih rendah dibandingkan dengan lapisan bawahnya.karena banyak mengandung
bahan organik ( Hakim,
1986). Berat jenis butiran tidak
berubah dan ukuran butiran atau dengan perubahan pori-pori. Berat jenis tanah
mineral rata-rata berat
bahan mineral yang paling banyak terdapat tanah ( syarif, 1986).
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Particle Density
Faktor- faktor yang
mempengaruhi Partikel density adalah BD dan bahan organik, semakin
tinggi BD (bulk density) tanah dan bahan organik tanah maka partikel density
dalam tanah tersebut akan semakin rendah. Begitu pula sebaliknya (Hardjowigeno,
1992).
proses particel density
yaitu kadar air, tekstur tanah,
stuktur tanah, topografi dan bahan organik ,kelima faktor ini sangat berpengaruh dalam proses particle density dan sangat berhubungan
erat satu
sama lainnya, dan
faktor- faktor ini memiliki peranan yang amat penting.sehingga dapat kita
menarik kesimpulan bahwa semua tanpa adanya pengaruh kadar air maka proses particel density tidak berlangsung karena air sangat mempengaruhi volume kepadatan tanah, dan jika partikel density tidak
dipengaruhi oleh
tekstur dan stuktur maka volume kepadatan tanah tidak kita ketahui karena tanah tersususn oleh fraksi pasir, fraksi liat dan fraksi debu sehingga
untuk Bahan organik sangat ringan dibandingkan dengan padatan mineral. Adanya
bahan organik dalam tanah mempengaruhi kerapatan jenis zarah. Semakin tinggi
bahan organik semakin rendah particle density. Untuk banyak tanah mineral,
kerapatan partikel akan mempunyai rata-rata sekitar 2,6 gram per sentimeter
kubik. Kerapatan ini sangat tidak beranekaragam dalam
kandungan bahan organik atau komposisi mineral (Foth, 1994).
Adapun faktor - faktor yang
mempengaruhi mengetahui volume kepadatan tanah
tentulah sangat dipengaruhi oleh tekstur dans turktur selain itu kandungan bahan organik di dalam tanah sangatlah mempengaruhi volume kepadatan tanah .Tanah yang memiliki kandunga bahan organik yang banyak tentulah sangat
berbedah volume kepadatan tanahnya bila dibandingkan tanah yang memiliki kandungan bahan organik yang sedikit selain itu topografi juga sangat mempengaruhi volume kepadatan tanah jika tanah yang terletak pada topografi yang curam maka kemampuan untuk mengikat air itu
lebih rendah
dibandingkan tanah yang terletak pada topografi yang datar , apabila tanah terletak pada topografi yang curam maka kemapuan untuk mengikat air rendah
sehingga volume kepadatan tanah akan lebih besar bila dibandingkan tanah yang memilki toporgrafi datar (Hanafiah, 2005).
Hubungan Particle Density Terhadap
Pertumbuhan Tanaman
Jika Particle Density suatu lahan
rendah, maka tanah tersebut kurang baik untuk dijadikan media tanam. Sebaliknya
jika nilai Particle Density tinggi, maka bagus untuk dijadikan suatu media tanam
bagi produktivitas tanaman. Bahan organik memiliki berat yang lebih kecil dari
berat benda pada tanah mineral yang lain dalam volume yang sama, jumlah bahan
organik dalam tanah jelas mempengaruhi kerapatan butir. Akibatnya tanah
permukaan biasanya kerapatan butirnya lebih kecil dari sub soil (Hardjowigeno,
1992).
METODE
PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat
Praktikum Particel Density dilaksanakan
pada hari Jum’at, 14 November 2014 pada pukul 15.30 WITA – selesai, di
Laboratorium Tanah dan Konservasi Lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Muslim Indonesia.
Alat dan Bahan
Alat-alat yang
digunakan pada praktikum particle density yaitu gelas ukur, timbagan, oven,
pengaduk. Adapun bahan-bahan yang digunakan yaitu sampel tanah, kertas label,
dan air,
Cara Kerja
1.
Masukkan 50 ml air kedalam gelas ukur 100 ml.
2.
Tambahkan sejumlah tanah 40 gr dan aduk dengan baik
untuk melenyapkan udara.
3.
Bilas gelas pengaduk dan dinding silinder dengan
volume air (
10 ml )
4.
Biarkan selama 5 menit untuk dapat melepaskan
udaranya, catat volume seperti percobaan Bulk Density. Ingat tanah kering udara
terdapat tanah dan air.
5.
Hitung particle density
Particle Density =
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Hasil
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Hasil
Berdasarkan hasil pengamatan
yang dilakukan, maka diperoleh data sebagai berikut :
Kode
|
Kadar air (%)
|
Berat tanah
|
Volume air dalam gelas ukur (cm3)
|
Volume air + tanah (cm3)
|
|
Kering udara (gr)
|
Kering oven (gr)
|
||||
T1
|
35,8
|
40
|
29,45
|
50
|
75
|
Diketahui:
Kadar air dalam
tanah =
35,8 %
Berat tanah
kering udara = 40 gram
Berat tanah
kering oven =
= 29,45 gram
Berat air dalam tanah =
(Berat tanah kering udara- berat kering oven)
= 40 – 29,45
= 10,55
gram
Volume
air dalam gelas ukur = 50
Volume
air + tanah = 75
Volume
tanah =(Volume
air+tanah - volume air dalam gelas ukur - berat air dalam tanah)
=( 75 – 50 – 10,55 )
= 14,45
Particel
density
Peny
:
Partikel Density =
=
=
2,79 gram/
Pembahasan
Berdasarkan
dengan hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel tanah T1 ditemukan hasil
kadar air sebesar 35,8%, berat tanah kering udara 40 gram ,berat tanah kering oven 29,45 gram,
berat air dalam tanah 10,55 gram volume air dalam
gelas ukur 50 cm3, volume air + tanah adalah 75 cm3
dan volume tanahnya sebesar 14,45 cm3 Sehingga partikel densitynya
berjumlah 2,79
gram/
. Dimana
hal ini menunjukkan bahwa tanah tersebut memiliki nilai partikel density yang berbeda karena dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu
kadar air, tekstur tanah, stuktur
tanah, topografi dan bahan organik, kelima faktor
ini sangat berpengaruh dalam proses partikel density dan sangat berhubungan erat satu sama lainnya dan faktor-faktor
ini memiliki peranan yang amat penting, sehingga dapat kita menarik kesimpulan bahwa semua
tanpa adanya pengaruh kadar air maka proses
partikel density tidak berlangsung karena air sangat mempengaruhi
volume kepadatan tanah dan jika partikel
density tidak dipengaruhi oleh tekstur
dan stuktur maka volume kepadatan
tanah tidak kita ketahui
karena tanah tersusun oleh fraksi pasir, fraksi liat dan fraksi debu
sehingga untuk mengetahui volume kepadatan tanah tentulah sangat dipengaruhi
oleh tekstur dan struktur selain itu
kandungan bahan organik di dalam tanah sangatlah mempengaruhi volume kepadatan
tanah (Hardjowigeno,
1992).
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
Bedasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
Partikel density adalah berat
tanah kering persatuan volume partikel-partikel tanah (jadi tidak termasuk
pori-pori tanah). Tanah mineral mempunyai partikel density yaitu 2,65 gr/cm3.
Dengan mengetahui besarnya nilai partikel density dan bulk density, maka dapat
dihitung banyaknya persentase (%) pori-pori tanah. Kandungan bahan organik
memberikan pengaruh pada partikel density
2.
Adapun faktor-faktor yang mempengruhi Bulk Density
pada tanah adalah tekstur tanah, struktur tanah, dan kandungan bahan organik
pada tanah tersebut.
Saran
Untuk kelancaran
praktikum selanjutnya, sebaiknya asisten lebih tegas lagi kepada
mahasiswa yang kurang memeperhatikan dan ribut pada saat materi sedang
berlangsung agar praktikum dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu.
DAFTAR PUSTAKA
Buckman, H. O. dan N. C.
Brady., 1982. Ilmu Tanah. Bhatara Karya Angkasa, Jakarta. Diakses pada tanggal
13 November 2014.
Foth H.D., 1989. Dasar‑Dasarllmu Tanah. Gadjah Mada University
Press,Yogyakarta. Diakses pada tanggal 13 November 2014.
Hakim, 1986. Dasar‑dasarIlmu Tanah. Universitas Lampung, Lampung. Diakses
pada tanggal 13 November 2014.
Hardjowigeno,
S., 1992. Ilmu Tanah. Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta. Diakses pada tanggal 13 November 2014.
Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. PT. Medyatama Sarana Perkasa.
Jakarta. Diakses pada tanggal 13 November 2014.
Pairunan A, Nenere JL, Arifin, Samosis S.S.R, Tangkai Sari R, Lalopus JR,
Ibrahim B, Asmadi H, 1985. Dasar‑DasarIlmu Tanah. Badan kerjasama
Perguruan Tinggi Negeri Indonesia Bagian Timur, Makassar. Diakses pada tanggal
13 November 2014.
Sutedjo, MM
dan AG Karta Saputra. 1987. Pengantar Ilmu Tanah. Bina Aksara: Jakarta. Diakses pada tanggal 13 November 2014.
DAFTAR
ISI
Halaman
SAMPUL....................................................................................................... i
DAFTAR
ISI................................................................................................. ii
PENDAHULUAN........................................................................................ 1
Latar
Belakang...................................................................................... 1
Tujuan Praktikum.................................................................................. 2
Kegunaan Praktikum............................................................................. 2
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................. 3
Particle Density..................................................................................... 3
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Particle Density........................... 4
Hubungan Particle Density Dengan Pertumbuhan Tanaman................ 5
METODE
PELAKSANAAN...................................................................... 6
Waktu dan Tempat................................................................................ 6
Alat dan Bahan...................................................................................... 6
Cara
Kerja.............................................................................................. 6
HASIL
DAN PEMBAHASAN.................................................................... 7
Hasil....................................................................................................... 7
Pembahasan........................................................................................... 10
KESIMPULAN DAN SARAN................................................................... 11
Kesimpulan............................................................................................ 11
Saran...................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 12
LAMPIRAN.................................................................................................. 13