Rabu, 04 November 2015

LAPORAN PRAKTIKUM MORFOLOGI DAN ANATOMI AKAR



LAPORAN PRAKTIKUM
MORFOLOGI DAN ANATOMI TUMBUHAN
AKAR (Radix)
(Bakau, Beringin, Jagung, Sirih dan Mangga)




NURMAYANI . S
08320150011











LABORATORIUM  TANAH DAN KONSERVASI LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2015
AYAT YANG BERHUBUNGAN
Q.S Ibrahim: 24
  

Artinya :
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik, seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit. (Q.s Ibrahim:24)


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Akar tumbuhan merupakan struktur tumbuhan yang terdapat di dalam tanah. Akar murupakan tempat masuknya mineral (zat-zat hara) dari tanah menuju ke seluruh bagian tumbuhan. Akar merupakan kelanjutan sumbu tumbuhan.
Akar bagi tumbuhan mempunyai tugas untuk memperkuat berdirinya tumbuhan, untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut dalam tanah dan pada tumbuhan tertentu berfungsi sebagai alat penimbun makanan. Pada beberapa jenis tumbuhan, akar berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan atau sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Misalnya, wortel memiliki akar tunggang yang membesar, berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan. Pada tanaman sukun, dari bagian akar dapat tumbuh tunas yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.
Adapun ciri-ciri akar yaitu merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop). Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah pesat jika dibandingkan dengan bagian permukaan tanah.  Ujungn akar  seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah.
Keragaman bentuk dan struktur akar sering terkait dengan fungsinya. Karena itu dikenal akar udara, akar penyimpan, akar sekulen, akar panjat, akar pembelit, akar tunjang dan akar yang bersimbiosis dengan jamur (mikoriza). Secara umum, akar terbagi menjadi dua jenis yakni akar serabut dan akar tunggang. Akar serabut  umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil. Walaupun terkadang, tumbuhan dikotil juga memilikinya (dengan catatan, tumbuhan dikotil tersebut dikembangbiakkan dengan cara cangkok, atau stek). Fungsi utama akar serabut adalah untuk memperkokoh berdirinya tumbuhan. Sedangkan akar tunggang umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil. Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan makanan.
Bagian-bagian akar terdiri dari pangkal akar, batang akar, ujung akar, akar cabang, akar  bulu, bulu akar, tudung akar dan pembungkus akar. Berdasarkan asalnya akar dapat dibedakan menjadi akar lembaga (radicula), akar tunggang (radix primaria) dan akar serabut (radix adventicia).
Lazimnya tanaman tersusun atas dua sistem perakaran, yakni sistem perakaran serabut seperti pada tanaman jagung dan sistem perakaran tunggang seperti pada tanaman mangga. Sistem perakaran tersebut  merupakan modifikasi akar. Bila akar disayat melintang, akan tampak bagian-bagian dari luar ke dalam, yaitu epidermis, korteks, endodermis, dan stele (silinder pusat).
Pada akar, terdapat rambut-rambut akar yang merupakan perluasan permukaan dari sel-sel epidermis akar. Adanya rambut-rambut akar akan memperluas daerah penyerapan air dan mineral. Rambut-rambut akar hanya tumbuh dekat ujung akar dan umumnya relatif pendek. Bila akar tumbuh memanjang ke dalam tanah maka pada ujung akar yang lebih muda akan terbentuk rambut-rambut akar yang baru, sedangkan rambut akar yang lebih tua akan hancur dan mati. (Gembong Tjirosoepomo, 2000)

Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui pengertian akar,  mengetahui jenis-jenis akar yang terdapat pada mangga, bakau, sirih, beringin dan jagung. Kemudian dapat mengetahui perbedaan yang terdapat pada mangga, bakau, sirih, beringin dan jagung. Serta mengetahui struktur morfologi dan anatomi tanaman  mangga, bakau, sirih, beringin dan jagung.
Kegunaan Praktikum
       Adapun kegunaan praktikum yaitu:
1.      Mengetahui jenis-jenis akar yang terdapat pada mangga, bakau, sirih, beringin dan jagung.
2.      mengetahui perbedaan yang terdapat pada mangga, bakau, sirih, beringin dan jagung

                                    TINJAUAN PUSTAKA     
Akar Bakau (Rhizophora)
Morfologi dan anatomi
Tanah pada habitat mangrove adalah anaerobik (hampa udara) bila berada di bawah air. Beberapa spesies memiliki sistem perakaran khusus yang disebut akar udara yang cocok untuk kondisi tanah yang anaerobik.  Ada beberapa tipe perakaran, yaitu akar tunjang, akar napas, akar lutut, dll. Semua spesies mangrove memproduksi buah yang biasanya disebarkan melalui air. Sedangkan, secara anatomi akar tumbuhan mangrove yang terspesialisasi sama dengan akar tumbuhan dikotil yang lain. Struktur akar pada sayatan melintang dapat dibagi atas lima bagian utama yaitu epidermis korteks, endodermis, perisikel dan empulur namun jaringan epidermis pada sayatan melintang akar.
Ekologi
Hutan mangrove hanya ditemukan diaerah tropis dan sebagian diaerah subtropis. Komunitas tumbuhan mangrove terdiri atas bebagai genus dan familia, yang memiliki kesamaan adaptasi fisiologi, morfologi dan reproduksi yang memungkinkan untuk hidup di lingkungan berair payau sampai asin (halofit). Hutan mangrove berkembang dihabitat dengan ciri jenis tanahnya berlumpur, berlempung atau berpasir, dengan bahan-bahan yang berasal dari lumpur, pasir atau pecahan karang. Lahannya tergenang air laut secara berkala, baik setiap hari maupun hanya tergenang saat pasang purnama. Frekuensi penggenangan menentukan komposisi vegetasi hutan mangrove.

Akar Beringin (Ficus benjamina)
Morfologi dan anatomi
Tanaman beringin merupakan tanaman pohon yang berukaran besar, dengan diameter batangnya bisa sampai 2 m lebih, yang mana tingginya bisa sampai 25 m. Batang tanaman beringin tegak agak bulat, dengan struktur permukaan kasar, batang tanaman beringin berwarna coklat kehitaman dan juga mempunyai akar gantung yang keluar dari batangnya. Daun tanaman beringin tunggal berbentuk lonjong, daun tanaman beringin berhijau, dengan panjang 3 sampai 6 cm, dengan tepian daun rata, yang mana letaknya bersilang berhadapan. Bunga tanaman beringin tunggal, bunganya ini keluar dari ketiak daun, kelopak bunga tanaman beringin berbentuk seperti corong serta berwarna kuning kehijauan. Buah tanaman beringin bulat kecil, panjang 0.5 - 1 cm berwarna hijau saat muda dan kemerahan saat tua. Pohon beringin berkembang biak dengan cara stek dan biji. Tanaman beringin hidup dihutan dekat dengan sungai, lereng bukit serta daerah pegunungan. Habitat pohon beringin dataran rendah dan tinggi. 
Ekologi
Bringin (ficus benjamina) merupakan spesies yang memiliki nilai ekologi yang sangat tinggi peranannya pada kawasasn hutan. Beringin selain berfungsi sebagai tanaman penjaga erosi tanah dan penyimpan cadangan air juga merupakan tanaman yang sangat disukai sebagai habitat satwa liar. 
Beringin merupakan sumber pakan untuk beberapa jenis burug, serangga, reptilia, ampibia dan mamalia. Akar gantung pohon beringin merupakan tempat bermain untuk beberapa jenis primata. Pada pohon beringin terjadi suatu interaksi biotik yang sangat komplek. Sehingga oleh beberapa ahli ekologi, pohon beringin sering dijadikan salah satu indikator bahwa hutan yang bervegetasikan tanaman dari jenis Ficus spp. adalah hutan yang dalam kondisi klimaks atau dalam proses suksesi menuju klimaks.

Akar Jagung (Zea mays L.)
Morfologi dan anatomi
Biji tanaman jagung dikenal sebagai kernel terdiri dari 3 bagian utama, yaitu dinding sel, endosperma dan embrio. Bagian biji ini merupakan bagian yang terpenting dari hasil pemaneman. Bagian biji rata-rata terdiri dari 10% protein, 70% karbohidrat dan 2.3% serat. Biji jagung juga merupakan sumber dari vitamin A dan E. (Belfield dan Brown, 2008).
Akar pada tanaman jagung memiliki akar serabut dengan mencapai kedalaman sekitar 8 m, meski demikian rata-rata akar pada tanaman jagung hanya berada pada kisaran 2 m, selain serabut, akar adventif juga akan muncul ketika tanaman jagung berumur dewasa yang berfungsi memabntu mengkokohkan tegaknya batang jagung. Sedangkan anatomi akar jagung terdiri dari epidermis, ground tissue, endodermis yang mengelilingi sistem vaskular akar. Sistem vaskular terdiri dari xilem dan floem. Epidermis tersusun atas sel-sel eliptik dan perhadapan dengan 2 lapis hipodermis.
Ekologi
Jagung merupakan tanaman daerah beriklim hangat dengan kelembaban mencukupi. Daerah penyebaran di daerah tropis dan subtropis. Jagung kurang cocok ditanam pada iklim agak kering atau di ekuator. Pertumbuhan terbaik jagung yaitu tumbuh di daerah dengan suhu khusus antara 21-30°C pada saat perbungaan jantan. Suhu minimum untuk perkecambahan adalah 10°C. Tanaman ini memerlukan temperatur harian rata-rata sekurang-kurangnya 20°C untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Akar Sirih (Piper betle L.)
Morfologi dan anatomi
Batang sirih berwarna coklat kehijauan, berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya yang tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai dan mengeluarkan bau yang sedap bila diremas. Panjangnya sekitar 5-8 cm dan lebar 2-5 cm. Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ±1 mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5-3 cm dan terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5-6 cm dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan. Buahnya buah buni berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan.
Bagian daun tanaman sirih memiliki bentuk serupa jantung. Daunnya tunggal dan pada bagian ujung cenderung runcing. Daun ini tersusun dengan cara selang seling. Pada tiap daunnya terdapat tangkai. Daun tersebut memiliki aroma yang cukup khas apabila diremas. Daun ini memiliki kisaran panjang antara 5 sampai 8 cm. Lebarnya mulai dari 2 cm sampai 5 cm. 
Ekologi
Tanaman sirih mempunyai daerah persebaran yang luas, khususnya di kawasan tropis dan subtropis. Tanaman sirih ditemukan di bagian Timur pantai Afrika, disekitar pulau Zanzibar, Madagaskar, India ke Timur meliputi daratan Cina, kepulauan Bonim, kepulauan Fiji, Malaysia, Indonesia dan kawasan Asia Tenggara lainnya. Menurut Purseglov (1969) dan Burkill (1935) dalam Rostiana dkk (1991), tanaman sirih berasal dari kawasan Malaysia Timur dan Tengah dan sejak dahulu tersebar keseluruh daerah tropika Asia dan Afrika. Sedangkan Indonesia karena termasuk dalam kawasan Malesia yang menurut Vavilov merupakan salah satu pusat keanekaragaman genetika dari delapan pusat keanekaragaman tanaman dunia, termasuk di dalamnya kelompok sirih-sirihan, maka Indonesia juga merupakan salah satu tempat asal tanaman sirih.
Akar Mangga (Mangifera indica)
Morfologi dan anatomi
Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh cabang kecil-kecil dan dari cabang kecil ini ditumbuhi bulu-bulu akar yang sangat halus. Akar tunggang pohon mangga sangat panjang hingga bisa mencapai 6 m. Pemanjangan akar tunggang akan berhenti bila mencapai permukaan air tanah. Akar cabang makin kebawah makin sedikit, paling banyak akar cabang pada kedalaman lebih kurang 30-60 cm. Sedangkan anatominya mangga merupakan tanaman berdivisi magnoliophyta dengan kelas magnoliopsida yang mana mempunyai ciri anatomi yakni batang dan akar berkambium.
Ekologi
Mangga (Mangifera indica) merupakan tanaman buan tahuna berupa pohon yang berasal dari India. Tanaman ini kemudian menyebar ke wilayah Asia Tenggara termasuk Malaysia dan Indonesia. Tanaman ini dapat tumbuh pada ketinggian 1200 meter di atas permukaan laut dengan suhu optimum antara 24° - 27°C. Tanaman ini hidup di daerah tropis dengan curh hujan 1000  /tahun. Toleran dengan tingkat keasaman tanah atau pH 6 – 7,5 serta kelembaban tanah 70% - 80% . (Teberlinds, 1987).


METODOLOGI

Tempat dan waktu
Kegiatan praktikum morfologi dan anatomi tumbuhan ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah dan Konservasi, Fakultas Pertanian, Universitas Muslim Indonesia, Makassar. Pada hari Minggu, 25 Oktober 2015 pukul 08:00 – 12:00 Wita.
                                                           Alat dan bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini diantaranya pulpen, penghapus, penggaris, silet, pensil warna, kertas HVS A4, cutter dan buku gambar. Sedangkan bahan yang disiapkan adalah akar mangga, akar jagung, akar bakau, akar sirih, dan akar beringin.
                                                           Cara kerja
Adapun cara kerja pada saat praktikum, yaitu:
1.      Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum.
2.      Bagi buku gambar menjadi 2 kolom dengan menggunakan pensil dan mistar, yaitu kolom untuk klasifikasi akar, gambaran bentuk akar yang dibawa.
3.      Amati bentuk akar dari setiap jenis akar yang dibawa, kemudian gambar bentuk-bentuk akar tersebut pada kolom-kolom yang sudah dibuat tadi.
4.      Beri keterangan pada gambar berupa klasifikasi tanaman dan bagian-bagiannya.
5.      Warnai gambar akar dengan menggunakan pensil warna sesuai dengan warna aslinya
6.      Amati perbedaan antara akar mangga, bakau, Sirih, beringin, dan jagung.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
No
Gambar
Klasifikasi
1
Akar bakau (Rhizophora mangle)
Kingdom         : Plantae
Subkingdom    : Tracheobionta
Divisi                : Magnoliophyta
Super Divisi     : Spermatophyta
Kelas                : Magnoliopsida
Sub Kelas         : Rosidae
Ordo                 : Malpighiales
Famili              : Rhizoporaceae
Genus               : Rhizopora
Spesies             : Rhizopora mangle
2
Akar beringin (Ficus benjamina L.)
Kingdom          : Plantae
Subkingdom     : Tracheobionta
Divisi                : Magnoliophyta
Super Divisi      : Spermatophyta
Kelas                 : Magnoliopsida
Sub Kelas         :  Dilleniidae
Ordo                 :  Sapindales
Famili               :  Anacardiaceae
Genus               : Mangifera
Spesies             : Mangifera indica L.
3
Akar jagung (Zea mays L.)
Kingdom         : Plantae
Subkingdom   : Tracheobionta  
 Divisi             : Magnoliophyta
Super Divisi    : Spermatophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Commelinidae
Ordo                : Poales
Famili              : Poaceae
Genus              : Zea
Spesies            : Zea mays L.
4









5
Akar sirih (Piper betle L.)











Akar Mangga ( Mangifera indica L.)

Kingdom         : Plantae
Subkingdom   : Tracheobionta
Divisi               : Magnoliophyta
Super Divisi     : Spermatophyta
Kelas                : Magnoliopsida
Sub Kelas         : Magnoliidae
Ordo                 : Piperales
Famili               : Piperacea
Genus               : Piper
Spesies             : Piper betle L.
Kingdom         : Plantae
Subkingdom    :Tracheobionta
Super Divisi     : Spermatophyta
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas                : Magnoliopsida
Sub Kelas         : Rosidae
Ordo                 : Sapindales
Famili               : Anacardiaceae
Genus               : Mangifera
Spesies             : Mangifera indica L.

Pembahasan
Akar beringin           
       Beringin (Ficus benjamina) memiliki sistem perakaran tunggang.  Namun beringin juga memiliki akar tambahan yaitu akar gantung. Akar gantung adalah akar yang keluar dari bagian atas tanah, menggantung di udara dan tumbuh kearah tanah. Akar ini hanya dapat menolong menyerap air dan gas dari. Apabila mencapai tanah, bagian yang masuk tanah lalu berperan seperti akar biasa, menyerap air dan zat makanan dari tanah. Bagian yang ada di atas tanah seringkali berubah menjadi batang.
Akar bakau  
       Bakau (Rhizopora mangle) memiliki jenis akar nafas. Akar nafas yaitu cabang-cabang akar yang tumbuh tegak lurus ke atas sehingga muncul dari permukaan tanah atau air tempat tumbuhnya tumbuhan. Jika dibelah, akar ini mempunyai liang atau celah untuk jalan masuknya udara yang diperlukan dalam pernafasan.
Akar Jagung 
       Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 meskipun sebagian besar berada pada  kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman. Akar pada tanaman jagung terdiri dari epidermis, ground tissue, endodermisyang mengelilingi sistem vaskular akar. Sistem vaskular terdiri dari xilem dan floem. Epidermis tersusun atas sel-sel eliptik dan perhadapan dengan 2 lapis hipodermis.
Akar Sirih     
       Sirih yang nama latinnya Piper betle L. memiliki jenis akar pelekat. Akar Pelekat adalah akar yang keluar dari  buku-buku batang tumbuhan memanjat dan berguna untuk menempel pada penunjangnya saja.
 Akar Mangga          
       Mangga (Mangifera indica) memiliki system perakaran tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh cabang kecil-kecil, cabang kecil ini ditumbuhi bulu-bulu akar yang sangat halus. Akar tunggang pohon mangga sangat panjang hingga bisa mencapai 6 m. Pemanjangan akar tunggang akan berhenti bila mencapai permukaan air tanah. akar cabang makin kebawah makin sedikit, paling banyak akar cabang pada kedalaman lebih kurang 30 – 60 cm.


KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum morfologi dan anatomi tanaman, maka dapat disimpulkan bahwa Akar murupakan tempat masuknya mineral (zat-zat hara) dari tanah menuju ke seluruh bagian tumbuhan. Akar merupakan kelanjutan sumbu tumbuhan. Pada gymnospermae dan dikotil, akar tersebut berkembang dan membesar menjadi akar primer dengan cabang yang berukuran kecil yang disebut akar tunggang.
Setiap tanaman pasti mempunyai sistem perakaran masing-masing. Jagung merupakan tanaman dengan sistem perakaran serabut dan akan muncul akar adventif untuk menopang batang. Mangga memiliki perakaran tunggang, memiliki batang akar, cabang akar, serabut akar dan rambut. Akar beringin juga memiliki sistem perakaran tunggang. Bakau memiliki akar sebagai akar nafas. Sedangkan sirih  memiliki sistem akar pelekat.
Tanah pada habitat bakau adalah anaerobik (hampa udara) bila berada di bawah air. Beberapa spesies memiliki sistem perakaran khusus yang disebut akar udara yang cocok untuk kondisi tanah yang anaerobik.  Ada beberapa tipe perakaran, yaitu akar tunjang, akar napas, akar lutut, dll. Semua spesies mangrove memproduksi buah yang biasanya disebarkan melalui air. Sedangkan, secara anatomi akar tumbuhan mangrove yang terspesialisasi sama dengan akar tumbuhan dikotil yang lain. Struktur akar pada sayatan melintang dapat dibagi atas lima bagian utama yaitu epidermis korteks, endodermis, perisikel dan empulur namun jaringan epidermis pada sayatan melintang akar.
Tanaman beringin merupakan tanaman pohon yang berukaran besar, dengan diameter batangnya bisa sampai 2 m lebih, yang mana tingginya bisa sampai 25 m. Batang tanaman beringin tegak agak bulat, dengan struktur permukaan kasar, batang tanaman beringin berwarna coklat kehitaman dan juga mempunyai akar gantung yang keluar dari batangnya. Daun tanaman beringin tunggal berbentuk lonjong, daun tanaman beringin berhijau, dengan panjang 3 sampai 6 cm, dengan tepian daun rata, yang mana letaknya bersilang berhadapan.
Akar pada tanaman jagung memiliki akar serabut dengan mencapai kedalaman sekitar 8 m, meski demikian rata-rata akar pada tanaman jagung hanya berada pada kisaran 2 m, selain serabut, akar adventif juga akan muncul ketika tanaman jagung berumur dewasa yang berfungsi memabntu mengkokohkan tegaknya batang jagung.
Batang sirih berwarna coklat kehijauan, berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya yang tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai dan mengeluarkan bau yang sedap bila diremas. Panjangnya sekitar 5-8 cm dan lebar 2-5 cm. Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ±1 mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5-3 cm dan terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5-6 cm dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan.
Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh cabang kecil-kecil dan dari cabang kecil ini ditumbuhi bulu-bulu akar yang sangat halus. Akar tunggang pohon mangga sangat panjang hingga bisa mencapai 6 m. Pemanjangan akar tunggang akan berhenti bila mencapai permukaan air tanah. Akar cabang makin kebawah makin sedikit, paling banyak akar cabang pada kedalaman lebih kurang 30-60 cm.
Saran
Untuk mencapai praktikum yang lebih baik, waktu harus dipergunakan sebaik-baiknya serta keaktifan dalam melakukan praktek harus diperhatikan. Demi kelancaran proses praktikum, kami meminta dengan hormat kepada dosen  pembimbing untuk menyediakan alat-alat praktikum.
 
DAFTAR PUSTAKA
Belfield, Stephanie & Brown, Christine. 2008. Field Crop Manual: Maize (A    Guide to Upland Production in Cambodia). Canberra
Tjitrosoepomo,Gembong.2000.Morfologi Tumbuhan.Yogyakarta:Gadjah Mada                                                                                     UniversityPress.
http://id.m.wikipedia.org/wiki/jagung .Diakses pada tanggal 27 Oktober 2015.
 http://id.m.wikipedia.org/wiki/Sirih.Diakses pada tanggal 27 Oktober 2015.
 http://id.m.wikipedia.org/wiki/bakau.Diakses pada tanggal 27 Oktober 2015.
 http://id.m.wikipedia.org/wiki/beringin.Diakses pada tanggal 27 Oktober 2015.
http://id.m.wikipedia.org/wiki/mangga. Diakses pada tanggal 27 Oktober 2015





LEMBAR ASISTENSI

NO


Tanggal/Bulan/Tahun
                      Paraf
Asisten 1
Asisten 2
1.       



2.       



3.       



4.